Minggu, 26 Februari 2012

AL QUR'AN BERBICARA TENTANG ASTRONOMI

Oleh : Abdullah Al Rehaili
AIlah telah membuat kejelasan kepada kita dalam kitab-Nya yang telah diwahyukan sebagai sebuah ingatan untuk seluruh dunia.
"Al-Quran ini tidak lain hanyalah peringatan bagi semesta alam. Dan sesungguhnya kamu akan mengetahui (kebenaran) berita al-Quran setelah beberapa wahyu lagi. " (QS Shaad: 87 - 88)
Oleh karena itu, dengan demikian al-Quran sebagai pengingat untuk seluruh umat manusia sampai hari akhir. Di dalamnya berisi keterangan penemuan manusia dalam batasan waktu. Karena, al-Quran ini diturunkan dari ilmu Allah dan setiap satu ayat itu petunjuk dari ilmu Allah yang sebagaimana difirmankan Allah:
"Tetapi Allah mengakui al-Quran yang diturunkan Nya kepadamu. Allah menurunkannya dengan ilmu Nya dan malaikat-malaikat pun menjadi saksi (pula). Cukuplah Allah yang mengakuinya. " (QS an-Nisa: 166)
Setiap satu ayat berisi pengetahuan ketuhanan, akan tetapi manusia dengan terus-menerus mengembangkannya. Dalam pencapaian tingkatan ilmiah yang lebih tinggi di bawah kedudukan kemudian manusia sanggup melihat dengan tajam ilmu ketuhanan yang terdapat dalam ayat-ayat-Nya. Dengan demikian untuk mengetahui hal itu, ayat ini telah diturunkan dari Al­lah, dengan proses yang berlanjut dari perkembangan manusia, manusia akan datang untuk menemukan petunjuk yang memungkinkannya untuk memahami ayat lain dan lain-lainnya. Pada jalan inilah manusia akan melanjutkan untuk lebih banyak memahami ayat­ayat al-Quran. Inilah sifat al-Quran yang menakjubkan.
Profesor Amstrong bekerja di NASA, yang terkenal sebagai ilmuwan di National Aeronautics and Space Administration. Kami bertemu dengannya dan menanyakannya sejumlah pertanyaan tentang ayat al­Quran yang berkaitan dengan keahliannya dalam bidang astronomi. Kami bertanya tentang besi dan bagaimana pembentukannya? Dia menjelaskan bagaimana semua elemen di bumi ini terbentuk Dia menjelaskan bahwa baru akhir-akhir ini saja para ilmuwan menemukan kenyataan yang relevan tentang proses pembentukan. Dia mengatakan bahwa energi yang awalnya dari sistem matahari tidaklah cukup untuk memproduksi elemen besi. Dalam kalkulasi energi yang dibutuhkan untuk satu bentuk atom besi, telah ditemukan beberapa waktu sebagai energi seluruh sistem matahari. Dengan kata lain, seluruh energi di bumi atau di bulan atau planet Mars atau planet lain tidak cukup untuk membentuk satu atom besi baru, bahkan seluruh energi sistem matahari tidak cukup untuk hal tersebut. Itulah mengapa Profesor Amstrong mengatakan bahwa ilmuwan percaya bahwa besi adalah sebuah ekstraterrestrial yang dikirim ke bumi dan tidak terbentuk di sana. Kami membacakannya ayat al-Quran:
"Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia. " (QS al-Hadid: 25)
Kemudian kami menanyakannya tentang langit dan beberapa tingkatannya atau celah di dalamnya. Dia menyangkal hal ini dan membalas bahwa apa yang kami bicarakan itu merupakan cabang dari astronomi yang dinamakan "Integrated Cosmos" yang mana kami, para ilmuwan, telah datang hanya untuk mengetahui sekarang ini. Sebagai contoh, jika kamu memiliki tubuh dalam ruang di angkasa luar yang mana mengadakan perjalanan melewati jarak tertentu dalam beberapa petunjuk dan kemudian perjalanan yang sama dengan petunjuk yang berbeda, kamu akan mendapatkan berat badan yang sama dalam semua petunjuk. Sebab badan memiliki keseimbangan tekanan udara pada petunjukyang sama. Tanpa keseimbangan ini, seluruh dunia akan runtuh. Saya mengingatkan ayat Allah di dalam al-Quran:
"Maka apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada di atas mereka, bagaimana Kami meninggikannya dan menghiasinya dan langit itu tidak mempunyai retak-retak sedikit pun. " (QS Qaaf : 6)
Kemudian kami menanyakan Profesor Amstrong tentang usaha para ilmuwan untuk mencapai kemajuan dunia dan kami menanyakannya apakah dalam hal ini mereka telah berhasil? Dia menjawab bahwa mereka berjuang keras untuk memajukan dunia. Kami dengan kekuatan dan perlengkapan canggih untuk meneliti dunia untuk menemukan bintang baru yang masih kita lihat di luar galaksi kita dan kita belum meraih kemajuan dunia. Dia sadar dengan ayat al-Quran:
"Sesunguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang bintang dan Kami jadikan bintang-bintangitu alat pelempar setan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala. " (QS al-Mulk : 5)
Pada kenyataannya, seluruh bintang ini adalah perhiasan surga yang paling bawah. Dia mengatakan bahwa para ilmuwan tidak dapat mencapai akhir dunia. Profesor Amstrong menambahkan bahwa karena hal ini, mereka berpikir bahwa pemancar, terlebih lagi teleskop di angkasa luar, tidak akan menghalangi penemuan mereka, meskipun debu dan rintangan udara yang lain. Teleskop pandangan menggunakan cahaya yang tidak bisa digunakan untuk jarak yang sangat jauh, sehingga kita menggantikannya dengan radio yang dioperasikan yang mampu digunakan untuk melihat lebih jauh. Meskipun demikian kami masih terbatas di wilayah dalam.
Saya menyebutkan ayat sebagai berikut:
"Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah. " (QS al-Mulk : 3-4)
Setiap saat Profesor Amstrong memberitahukan kami kenyataan ilmiah, kami memberitahukannya ayat yang relevan dengan pernyataanya itu. Kemudian kami mengatakan kepadanya: "Anda telah melihat dan menemukan kebenaran yang alami dari astronomi mo­dern untuk diriAnda sendiri dengan peralatan modern, roket dan pesawat ruang angkasa yang telah dikembangkan manusia. Anda juga telah melihat bagaimana kenyataan itu sama dengan apa yang telah disebutkan al-Quran pada 14 abad yang lalu, apa pendapat Anda tentang hal ini?"
Beliau menjawab:
"Ini pertanyaan yang sulit yang mana saya senantiasa berpikir tentang diskusi kita sejak saat itu. Saya terkesan beberapa tulisan kuno terlihat sangat cocok dengan astronomi modern pada tahun-tahun belakangan ini. Saya belum cukup mempelajari sejarah manusia untuk melengkapi proyek saya dan hal yang dapat dipercaya dengan keadaan pada 1400 tahun yang lalu yang telah berlaku.
Sungguh saya akan beralih dari apa yang saya percayai kepada apa yang telah kita lihat yang luar biasa, meskipun diakui atau tidak penjelasannya secara ilmiah. Mungkin ada sesuatu di luar pemahaman kita yang sesuai dengan pengataman manusia biasa untuk menerangkan tulisan yang telah kita lihat. Bukan maksud atau sikap saya untuk menunjukkan jawaban itu. Saya telah mengatakan banyak kata tanpa saya berpikir dengan pasti apa yang ingin Anda jelaskan Namun inilah pekerjaan saya sebagai seorang ilmuwan untuk menetapkan pertanyaan yang pasti. Dan saya berpikir bahwa salah satu di antara alasan itu lebih baik saya hentikan hanya jawaban singkat untuk melengkapi jawaban yang Anda inginkan. "
Ya, ini sangat sulit untuk membayangkan ilmu pengetahuan yang dinyatakan di dalam buku Allah pada 14 abad yang lalu kepada Nabi Muhammad SAW dari sebuah sumber manusia. Pasti ada sumber lain di antara sumber-sumber yang ada yang mana para ilmu­wan memperoleh pengetahuan mereka, sebab hanya Allah yang mengetahui rahasia langit dan bumi.
Sebagaimana yang telah kita ketahui dari beberapa pertemuan dengan para ilmuwan ini, inilah permulan dunia baru. Inilah abad di mana agama dan ilmu pengetahuan dapat berangkulan antara kebenaran agama dan kebenaran ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, tidak ada pertentangan apa pun di antara keduanya, baik pada beberapa oposisi. Inilah kesimpulan bahwa sarjana Muslim itu telah ada sepanjang abad. Itulah, tidak ada yang mungkin bahwa bukti ilmiah dapat bertentangan dengan kebenaran yang diturunkan dari Tuhan yang secara jelas telah dipahami. Jika mereka mengatakan kita berada dalam ruang tahun, inilah kebenaran, tahun di mana ilmu pengetahuan ilmiah dan agama saling mendukung, tetapi hal ini hanya ilmu pengetahuan yang benar dan agama Islam, yang mana Allah telah memelihara dari pemalsuan dan pengubahan.

 

Sumber : zilzaal.blogspot.com

0 komentar: