Kamis, 23 Februari 2012

Beginilah Candanya Para Ulama


candaan_ulamaBarangkali dalam pikiran kita, para ulama selalu serius ketika mengajar. Namun tidak demikian, mereka kadang mengisi pelajaran mereka dengan candaan atau guyonan. Di antara tujuannya supaya para pendengar tidak terlalu tegang. Namun candaan tersebut tentu saja tidak berlebihan layaknya lawakan yang banyak diisi kebohongan dan hanya ingin mengocok perut pendengar. Berikut di antara guyonan atau candaan seorang ulama yang terkenal cemerlang dalam ilmu fikih, yaitu Syaikh Muhammad bin Sholeh Al ‘Utsaimin rahimahullah, ulama dari daerah Unaizah, Qosim, Saudi Arabia.
Ingin Poligami Lagi
يقول أحد طلبة العلم....
من الأجوبة اللطيفة التي سمعتها عن سؤال يقول فيه صاحبه انه متزوج ويريد الزواج بالثانية بنية اعفاف فتاة فقال له الشيخ ابن عثيمين اعط المال لشاب فقير يتزوجها وتأخذ اجر الاثنين?
Salah seorang tholabul ‘ilmi yang gemar menuntut ilmu diin menceritakan tentang jawaban yang bagus dari Syaikh Ibnu Utsaimin –rahimahullah-. Syaikh rahimahullah ditanya, “Aku adalah seorang yang sudah menikah dan ingin menikah lagi untuk kedua kalinya demi lebih menjaga diriku.”
Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah lantas memberikan jawaban menarik, “Sudahlah, beri saja hartamu pada para pemuda yang miskin yang ingin menikah, maka engkau pasti akan mendapatkan pahala dua istri.”
Jawaban yang mumtaz (cemerlang) …. Tidak selamanya, solusinya dengan poligami kan?
Apa yang Dilakukan Setelah Berdo’a?
وسأل ابن عثيمين أحدهم : ما يفعل الشخص بعد أن ينتهي من الدعاء ؟
فرد الشيخ : ينزل يديه...!!
Syaikh Ibnu Utsaimin ditanya, “Apa yang mesti dilakukan seseorang setelah berdo’a?”
Jawab beliau sambil bercanda, “Yang jelas, turunkan tangan.”
Hmmmmm … Mungkin dalam pikiran kita, beliau akan jawab serius. Namun beliau masih bercanda pula. Tapi itu guyonan yang benar. Karena yang tepat, tidak perlu mengusap wajah atau mengusap badan dari bekas tangan setelah berdo’a. Alasannya, hadits yang menerangkan mengusap wajah setelah berdo’a adalah lemah (dho’if) sehingga tidak bisa jadi pegangan dalam amalan.
Mendapati Istri yang Ompong
وكان الشيخ ابن عثيمين يلقي درساً في باب النكاح عن عيوب النساء ، فسأله أحدهم : لو تزوجت ووجدت أن زوجتي ليس لها أسنان ، هل يبيح لي هذا العيب فسخ النكاح؟؟..
فقال الشيخ : هذه امرأة جيدة ، لإنها لا يمكن أن تعضك..!!
Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah pernah membahas Bab Nikah tentang bahasan aib-aib wanita yang didapati setelah nikah. Seorang tholib yang belajar pada beliau bertanya, “Seandainya aku menikah dan mendapati istriku tidak memiliki gigi (semuanya ompong), apakah aib ini otomatis membuat nikah menjadi faskh (batal)?”
Syaikh rahimahullah malah menjawab (sambil bercanda), “Itu malah wanita yang bagus. Karena ia tidak mungkin menggigitmu.”
Pizzz deh ….
Semoga menjadi teladan berharga bagi yang semangat meraih nikmatnya menuntut ilmu dari para ulama.


@ Ummul Hamam, Riyadh, KSA, 28 Rabiul Awwal 1433 H

1 komentar:

Unknown mengatakan...

masalah nggak perlu dijadikan masalah, memangg itu guyonan yang baik, akan tetapi banyak orang yang senang mengusap mukanya, apakah ini salah dan berdosa, urusannyanya kan merasa senang dengan mengusap mukanya, mungkin karena lamanya mengangkat tangannya, nyamuk menggigit dimukanya, atau merasa gatal jika tidak diusap, oh memang ada-ada saja, itu urusan masing-masing kesenangannya, kita mah oke-oke saja, sebab tidak ada dosa bagimu, apakah kita tahu nabi tak mengusap mukanya, habis wudu apakah tak perlu diusap setelah berdo`a wudhu, dulu nabi pergi haji tak pernah pakai pesawat terbang, pake onta, sekarang apakah kita berdosa karena nabi tidak melakukannya , bagaimana orang dari indonesia harus juga pake onta, enaknya jika berfikir pakailah Alquran penerapannya sesuai kondisi, jika pakai hadits terlalu picik cara berfikir manusia, ini ditandai seringnya perdebatan karena soal hadits saja, padahal nabi berbuat dalam haditsnya sesuai dengan kondisi, maka banyak perbedaannya, sadarilah banyak orang sekarang hanya tahunya bid`ah saja, nggak ngerti bid`ah itu apa