Kamis, 16 Februari 2012

Inilah Hak dan Kewajiban Istri

kewajiban istri

Pertanyaan:
Syaikh Muhammad bin Shalih Utsaimin ditanya:
Apa saja hak dan kewajiban istri?

Jawaban:

Hak dan Kewajiban Istri

Hak dan kewajiban seorang istri sangat relatif, tergantung kepada situasi dan kondisi yang ada. Berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,
وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ
“Dan bergaullah dengan mereka secara patut.” (QS. An-Nisa: 19)
وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ
Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf.” (QS. Al-Baqarah: 228)
Apa yang sudah menjadi kebiasan yang patut, maka secara otomatis wajib hukumnya. Jika kebiasaan yang dianggap patut tersebut bertentangan dengan syariat, maka kita harus mendahulukan ajaran syariat sebab dalam masalah seperti ini syariat yang menjadi ukuran. Suatu contoh jika meninggalkan shalat atau melakukan akhlak tercela merupakan kebiasaan yang dianggap patut, maka kebiasaan tersebut batil karena bertentangan dengan syariat.
Setiap kepala keluarga muslim seharusnya memiliki perhatian khusus terhadap keluarganya. Di antara kita secara sengaja menelantarkan keluarganya, baik laki-laki atau perempuan, bahkan membiarkan mereka pergi kemana saja dan tidak merasa khawatir berbulan-bulan tidak bertemu dan tidak berkomunikasi dengan anak dan istrinya. Hendaknya setiap muslim menyisihkan waktu untuk berkumpul bersama keluarga seperti sarapan, makan siang, atau makan malam bersama-sama.
Akan tetapi tidak boleh perempuan makan bersama dengan laki-laki yang bukan mahramnya. Kebiasaan ini banyak dianggap wajar oleh sebagian besar orang sehingga sering dalam acara-acara laki-laki dengan perempuan makan bersama-sama padahal tidak ada hubungan mahram di antara mereka.
Sumber:Fatwa-Fatwa Tentang Wanita, Jilid 2, Darul Haq, Cetakan VI 2010

Materi terkait hak dan kewajiban istri:

Tags: hak-hak istri, gugat cerai, istri selingkuh, kewajiban istri.

0 komentar: