Sabtu, 04 Februari 2012

Jika Cinta Yesus, Boikot Starbucks

Umat Kristen perlu bersuara keras dan memboikot Starbucks atas dukungannya terhadap rancangan undang-undang legalisasi perkawinan sesama jenis di Washington, kata seorang pastor.

“Starbucks mempromosikan dosa melawan Tuhan,” kata pastor Steven Andrews dari USA Christian Ministries kepada Christian Post (01/02/2012).“Saya ingin Tuhan memberkati Amerika Serikat dan ingin agar Tuhan memberkati umat Kristen,” kata Andrews.

“Tuhan mengatakan perkawinan homoseksual merupakan perbuatan keji dan oleh karena itu Tuhan tidak bisa memberkatinya,” kata Andrews lagi.

Pengarang buku “Making a Strong Christian Nation” itu mengajak umat Kristen dan gereja untuk melawan perusahaan warung kopi internasional tersebut, dengan tidak lagi mengkonsumsi produk Starbucks, menyajikannya di gereja dan merujuknya dalam khotbah gereja, seperti yang telah dilakukan oleh organisasi keagamaan Liberty Counsel.

“Jika umat Kristen mendukung mereka yang menentang Tuhan, Bibel mengajarkan kepada kita bahwa murka Tuhan akan menimpa kita. Jadi kuncinya adalah jika kita mencintai Yesus, maka kita akan memboikot Starbucks,” tegas Andrews.

Andrews yakin, keputusan Starbucks untuk mendukung perkawinan sesama jenis akan mempengaruhi penjualan di kedai kopi mereka. Hal ini disebabkan 80 persen warga Amerika Serikat beragama Kristen, sementara kaum homoseksual jumlahnya hanya berkisar 1 sampai 2 persen.

Andrews berharap para pastor dan pemimpin di seluruh Amerika Serikat akan bersuara menentang perkawinan sesama jenis.

“Starbucks bisa melakukan apa saja yang mereka inginkan,” kata Andrews. “Mereka bisa mengikuti setan jika mereka mau. Yang saya permasalahkan adalah jika umat Kristen ingin mendukung mereka.”

Selain menentang Tuhan, Andrews menganggap Strarbucks ingin mempromosikan kebencian atas orang Amerika, sebab mereka berusaha mengubah sejarah hukum negara yang dibangun oleh George Washington, John Adams dan John Jay.

Sementara itu Wakil Presiden Starbucks Kalen Holmes, dalam pernyataannya yang diperoleh The Seattle Times, mengatakan bahwa kebijakan Starbucks mendukung perkawinan sesama jenis sejalan dengan nilai yang dianut perusahaannya.

Sejumlah wilayah di Amerika Serikat telah mendahului negara bagian Washington dalam melegalkan perkawinan sesama jenis, seperti New York, Connecticut, Iowa, Massachusetts, New Hampshire, Vermont dan District of Columbia.*


http://hidayatullah.com/read/20983/04/02/2012/jika-cinta-yesus,-boikot-starbucks.html

0 komentar: