Minggu, 19 Februari 2012

Promosi Seks Halal Dan Suci


Pada saat ini di Indonesia sudah terlalu banyak terjadi seks yang haram, yang sudah membawa banyak kerusakan, seperti perzinaha, kasus aborsi, perselingkuhan, perceraian. Pada kondisi 'normal', kita cukup dengan pendidikan seks di sekolah/madrasah, namun dalam kondisi 'abnormal' seperti sekarang ini, perlu ada kampanye di masyarakat yang lebih intensif. Untuk itu KTS (Klub Taat Suami) sedang mempromosikan kehidupan seks yang halal dan suci untuk diamalkan oleh umat Islam, dengan Rasulullah SAW sebagai tokoh panutannya. Berikut ini berita pelaksanaan kegiatan promosi tersebut di Makassar:

Makassar,Tribun-Timur.com--Dunia rusak karena seks haram. Banyak efek buruk yang disebabkan seks bebas. Maka dari itu, muslim dan muslimah, dituntut mampu tahan godaan dengan menjalankan  kehidupan sesuai dengan syariah Islam. Bahkan, saat ini, disebutkan sekitar 20-50 persen remaja melakukan hubungan seksual pranikah.
Hal tersebut dikatakan DR Ing Riesdam Effendi, selaku narasumber pada seminar nasional bertajuk Rasulullah Tokoh Sex Suci Islam di Hotel Singgasana, Makassar, Sabtu (18/2).
"Melihat fenomena tersebut sebagai umat Islam sudah sepatutnya merasa bertanggungjawab dengan kasus pembuangan bagi hasil hubungan haram yang melibatkan umat Islam di dalamnya," kata Riesdam.
Menurutnya, syariah Islam sudah harus ditanamkan sejak remaja. Bahkan, bagi pasangan suami-istri muslim mempelajari teknik berhubungan seksual cara Islam untuk membantu penegakan syariah.
Banyaknya kasus hubungan seksual di luar yang terjadi di Makassar juga dibenarkan M Nur Chalik, Kepala KUA Kecamatan Panakkukang.
"Saya sudah sering menikahkan orang yang menikah dengan terpaksa karena hubungan luar nikah," kata Nur Chalik. Untuk itu, kata M Nur Chalik, sebaiknya hubungan seksual lawan jenis dihalalkan dalam ikatan pernikahan.
Selain Riesdam dan Nur Chalik seminar nasional yang digelar Global Ikhwan dan Klub Taat Suami (KTS) tersebut juga menghadirkan Ketua Klub Taat Suami (KTS), Gina, sebagai narasumber.
Gina yang merupakan istri dari Riesdam, mengatakan, cukup banyak umat muslim yang terperosok ke dalam lembah seks bebas tak terkecuali masyarakat yang berada di Arab Saudi.
"Apalagi di Indonesia, kasus aborsi tercatat 2,5 juta pertahun. Seks yang dilakukan sebelum nikah antara 10-20 %. Jika kita tidak ikut campur untuk mencegah, bagaimana dengan masa depan anak cucu kita," ujarnya.
Gina menawarkan agar seluruh masyarakat Muslim kembali kepada syariat Islam. Salah satu sarannya terkait dengan risalah Nabi Muhammad SAW dengan berpoligami. Menurutnya, poligami merupakan salah satu jalan menghentikan seks bebas. Menghalalkan hubungan dengan ikatan pernikahan.
"Itulah yang dilakukan oleh Rasulullah. Menyelamatkan para umat di zamannya yang selalu ingin melampiaskan hawa nafsunya. Untuk itu, poligami adalah solusinya," ujar Gina yang juga merupakan wanita yang dipoligami.
Ia menambahkan poligami bukan merupakan pelampiasan nafsu melainkan wadah pembelajaran untuk saling berbagi dengan orang lain.

Sumber Berita:


1 komentar:

Unknown mengatakan...

Memang Poligami dibenarkan oleh syari`ah Islam asal mampu berlaku adil,AlQuran An NIsaa.4 jika tidak tidak perlu dilakukan.
1. Pernikahan karena hanyalah penyaluran sex,sama saja mempertuhankan Nafsu sex, hukumnya musyrik tetap neraka( Al Jatsiah.23)
2. Pernikahan karena sex sama saja Nikmat Allah diganti dengan kekufuran( Ibrahim.28) tetap saja Jahannam.
3. Pernikahan karena sex sama saja mempermainkan hukum Allah, nafsunya karena cinta dunia ( Ali Imran.14 )
4. Pernikahan karena sex, sama saja manusia jauh dari iman.
Mengapa orang-orang gandrung berzinah, semuanya kesalahan kedua orang tuanya:
1. Pernikahan diawali hanya karena kecantikan, keturunan dan harta.
2. Pernikahan diawali karena tidak dipegang yang beriman ( Fadzfar bidzaatiddiin) sabda nabi saw.
3. Pernkahan diawali karena sudah berzinah lebih dahulu, hingga merasa terpaksa menghilangkan gengsi perasaan malu kepada tetangga dan lingkungannya.
Sangat wajarlah generasi saat ini tidak lepas dari 3 hal tersebut, siapakah sekarang yang bersalah, para generasi mudanya sekarang, ataukah orang tuanya yang tidak membekali Iman kepada dirinya dan kepada anakanaknya, sadarilah .......itu semua karena ulah kita sendiri.
Memang perbuatan neraka banyak sekali yang tidak difahami orang (itulah hasil kerja syaithan