Rabu, 21 Maret 2012

Muslim Inggris, penganut Sikhisme, dan Katolik ortodoks menentang pelegalan pernikahan Gay

INGGRIS  - Muslim Inggris dan penganut Sikhisme  telah sama-sama menentang rencana pemerintah Inggris untuk melegalkan pernikahan Gay atau sesama jenis, karena tindakan itu dianggap sebagai penistaan terhadap agama.

"Seperti agama-agama Ibrahim lainnya, pernikahan dalam Islam didefinisikan sebagai sebuah persatuan antara seorang pria dan seorang wanita," kata Murad Faruq, Sekretaris Jenderal Dewan Muslim Inggris (MCB), dikutip onislam.

"Jadi sementara, negara telah mengakomodasi untuk pasangan gay, serikat tersebut tidak akan diberkati sebagai perkawinan oleh lembaga Islam."

Pemerintah Inggris berencana melegalkan pernikahan sesama jenis pada tahun 2015.

Menurut rencana, pasangan sesama jenis akan diizinkan untuk menikah di kantor pendaftaran dan tempat-tempat seperti hotel, tapi tidak di tempat-tempat keagaamaan seperti Masjid, Gereja Kristen, Gereja Yahudi (Sinagoga), dan lainnya.

Inggris memperkenalkan kemitraan sipil pada tahun 2005 untuk memberikan pasangan sesama jenis hak hukum yang sama dengan pasangan menikah lawan jenis. Serikat tersebut, bagaimanapun, tidak dapat diakui sebagai pernikahan yang sah.

"Dengan munculnya kemitraan sipil, baik pasangan homoseksual dan heteroseksual sekarang memiliki hak yang sama di mata hukum," kata Faruq.

"Karena itu, dalam pandangan kami hal untuk mengubah definisi pernikahan, " tambah Faruq.

Pemimpin penganut Sikhisme juga menentang rencana untuk melegalkan pernikahan sesama jenis di Inggris.

"Ini adalah upaya oleh minoritas, vokal sekuler untuk menyerang agama," katanya kepada acara Today pada BBC Radio 4.

Dia mengatakan Sikhisme percaya bahwa pernikahan adalah persatuan antara pria dan wanita, memperingatkan bahwa legalisasi pernikahan sesama jenis akan "mencairkan" definisi pernikahan dalam kitab suci agama.

Tak cuma Sikhisme, rencana pelegalan pernikahan Gay ini juga ditentang oleh beberapa pemimpin agama Katolik ortodoks, yang memperingatkan bahwa langkah itu akan merusak sifat pernikahan.

Sementara itu Kardinal Keith O'Brien, pemimpin Gereja Katolik Roma di Skotlandia, telah memperingatkan awal bulan ini bahwa rencana tersebut akan "membuat malu Inggris di mata dunia" jika diterapkan. Namun perlu diketahui Gereja Katolik tidak mengharamkan Homoseksualitas.

Sementara dalam Islam telah jelas-jelas homoseksualitas atau penyimpangan seks apalagi pernikahan sesama jenis adalah sangat dilarang. Islam mengatur pernikahan sesuai fitrah manusia (yakni laki-laki dan perempuan). Jika fitrah ditentang, maka akan rusak pula tatanan kehidupan manusia.

Ide pelegalan pernikahan Gay ini datang dari para penganut Sekuler-Liberal yang dicetuskan oleh parta-partai politik mereka.

SUMBER : arrahmah.com

0 komentar: