Selasa, 24 April 2012

Jika Batuk Tidak Kunjung Sembuh

Pertanyaan:
Assalamu’alaikum
Langsung saja ana ingin bertanya, dulu sekitar tiga tahun yang lalu sebelum ana berangkat ke Mesir pernah mengalami batuk dan sudah beberapa kali saya bawa ke dokter dan diberi obat serta disuruh cek darah dan ronsen tapi batuk ana belum sembuh juga. Sampai akhirnya dokter bilang, ana harus berobat jalan selama enam bulan. Tapi berhubung pada waktu itu ana harus berangkat ke Mesir, jadi ana tidak bisa untuk berobat jalan. Tetapi alhamdulillah setelah ana sampai ke Mesir, ana mengonsumsi habbatussauda’, batuk ana sembuh. Nah ketika awal masuk musim dingin tahun ini sekitar bulan 10 tahun 2011, ana sempat demam dan batuk. Yang ana bingungkan sampai sekarang batuk ana tidak sembuh-sembuh, padahal ana sudah meminum obat batuk dan habbatussauda’. Batuk ana itu tidak terasa sakit, ya cuma tenggorokan terasa gatal dan pengen batuk  gitu dan berat badan pun tidak turun malah naik. Katanya ada yang bilang batuk ana itu cuma batuk alergi dingin. Yang ingin ana tanyakan batuk yang ana derita ini sebenarnya batuk yang bagaimana dan bagaimana pengobatannya?
Jazakumullah khoiron
wassalamu’alaikum
Dari: Muflih Prayetno
Jawaban:
Wassalaamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Terima kasih atas pertanyaan yang Saudara Muflih berikan.
Untuk menjawab pertanyaan Saudara, sesungguhnya dibutuhkan penjelasan lebih detail tentang riwayat batuk, sebelum ke Mesir ataupun setelah kambuh kembali. Mulai dari sejak kapan timbulnya, berapa lama diderita sebelum ke Mesir, berdahak ataukah tidak, bagaimana intensitasnya dalam sehari-adakah waktu khusus disaat batuk tersebut memberat atau malah meringan, kemudian kondisi lokasi tempat tinggal Saudara, pekerjaan dan kebiasaan sehari-hari, riwayat alergi, dan banyak lagi. Apakah saat ini masih di Mesir? Bagaimana cuaca, keadaan lingkungan, tempat kerja atau belajar disana? dsb.
Namun karena keterbatasan data di atas, kami akan mencoba menyimpulkan berdasarkan keterangan yang telah Saudara berikan.
Jika batuk yang diderita adalah batuk kering, diderita lebih dari 3 bulan, tidak ada gejala lainnya seperti demam yang terus menyertai, darah pada dahak, penurunan nafsu makan dan berat badan, tidak merokok, tidak berada pada lingkungan rentan polusi seperti pekerja pabrik atau pekerjaan yang berhubungan dengan jalan raya maupun risiko menghirup partikel halus pada proyek bangunan, tidak disertai sesak nafas atau mengi (wheezing), tidak ada riwayat radang sinus, dan tidak berkurang dengan pengobatan batuk biasa, kemungkinan yang mendekati menurut kami adalah batuk akibat post nasal drip, atau asma varian batuk, atau manifestasi penyakit GERD (Gastroesofageal reflux disease, penyakit refluks asam lambung kronis yang mengiritasi kerongkongan dan memicu batuk).
Post nasal drip, tetesan cairan dari rongga hidung yang mengalir ke kerongkongan dan memicu batuk adalah salah satu penyebab batuk kering kronis tanpa disertai gejala lain yang tersering. Biasanya disebabkan radang sinus menahun, atau radang selaput lendir hidung -yang memang bisa terkait alergi-, yang menyebabkan tertimbunnya cairan di rongga hidung bagian belakang dan mengalir ke kerongkongan. Kadang adanya cairan tersebut tidak terasa oleh penderita, dan yang dirasakan hanya gatal dan ingin batuk. Terapinya, tergantung penyebabnya. Pada sinusitis kronik, yang perlu ditangani adalah sinusitisnya. Jika sembuh, insya Allah post nasal drip juga akan membaik. Pada radang selaput lendir hidung akibat alergi, penanganannya mirip dengan penanganan untuk alergi, di antaranya menghindari alergen, dan obat-obatan anti alergi.
Asma varian-batuk adalah jenis asma yang manifestasinya hanya batuk saja, tanpa disertai gejala khas asma seperti mengi dan sesak nafas. Terpicu oleh alergen yang sama dengan yang dapat memicu asma pada umumnya, misalnya serbuk sari bunga, polutan, asap rokok, bulu binatang, terkadang udara dingin -dengan mekanisme yang belum dapat diuraikan dengan detail-,  makanan, dsb. Ciri batuknya kering atau kadang ada sedikit dahak berwarna putih, agak kental/lengket, dan waktu munculnya biasanya berkaitan dengan situasi khusus (terkait adanya alergen).
GERD lebih mudah dibedakan dari kedua penyakit di atas, karena berhubungan dengan riwayat kerongkongan yang sering terasa pahit, atau rasa panas dan terbakar di bagian dada, dan batuk pada pagi hari setelah tidur. Terapinya adalah obat-obatan penekan produksi asam lambung berlebih.
Saran kami, untuk diagnosis lebih detail diperlukan pemeriksaan lebih seksama pada keluhan Saudara, terlebih untuk mengeksklusi kemungkinan sakit yang lebih serius seperti TBC. Ahli yang memiliki keahlian di bidang ini adalah spesialis penyakit dalam, sub spesialisasi paru. Namun demikian, beberapa langkah yang dapat Saudara tempuh untuk meringankan gejala antara lain:
1. Memperhatikan pemicu batuk dan menghindarinya sedapat mungkin jika ada.
2. Memperbanyak minum air putih, dalam hemat kami suhu biasa saja, tidak hangat atau dingin, karena terlalu banyak air hangat justru dapat membuat kerongkongan kering dan lebih rentan terpicu untuk batuk.
3. Berolahraga secara teratur, sekitar 30-45 menit, 5-6 kali seminggu dengan intensitas sedang.
4. Meneruskan konsumsi habbatussauda’, baik minyak maupun kapsulnya, misalnya dengan dosis total 80-100 mg/kg berat badan, yang dibagi lagi ke dalam dosis lebih kecil untuk 3 kali pemberian, setelah makan.
5. Mengonsumsi 1 sdm madu yang dilarutkan dalam segelas air hangat, pagi dan sore hari, bisa juga ditambahkan 1 sdm perasan jeruk nipis.
6. Menghindari polusi udara termasuk asap rokok,  jika perlu memakai masker jika bepergian keluar rumah, dan mengenakan pakaian tebal jika udara dingin.
7. Dan yang terpenting, memperbanyak taubat, dan ketaatan kepada Allah Al Ghafur Ar Rahim,  serta senantiasa berdoa memohon kesembuhan kepada-Nya semata.
Allahu Ta’ala a’lam, semoga bermanfaat,
Wassalaamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Dijawab oleh dr. Hafidz N (Pengasuh Rubrik Kesehatan Konsultasi Syariah)
Artikel www.KonsultasiSyariah.com

0 komentar: