Kamis, 24 Mei 2012

Lara (2), Kecintaan pada Tuhan Menguatkannya Berjilbab

Kamis, 24 Mei 2012, 21:17 WIB
Lara (2), Kecintaan pada Tuhan Menguatkannya Berjilbab
Wanita Muslim (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Menyelami kehidupan sebagai muslimah, membuat Lara mulai memahami bahwa Islam bukanlah agama buatan manusia. Islam adalah kebenaran. Yang menarik, Lara mengambil satu kesimpulan dimana setiap bayi yang lahir ke dunia sebenarnya adalah muslim.


"Awalnya aku tidak tahu bahwa Islam itu adalah universal tidak hanya milik masyarakat Timur Tengah. Alhamdulillah, semakin banyak pengetahuan yang aku dapat tentang Islam, aku semakin percaya bahwa Islam adalah agama yang logis," paparnya.

Lara pun kian mantap untuk menerima Islam, dan hidup sebagai muslima. Ia pun tak ragu untuk mengucapkan dua kalimat syahat. "Alhamdulillah, aku mengucapkan syahadat tak lama sebelum ramadhan. Aku seolah tak sabar untuk melaksanakan puasa pertama," kata dia.

Usai bersyahadat, ia segera menjalankan kewajibannya sebagai muslim. Ia laksanakan shalat dan puasa. Ia kaji Alquran dan hadist. Tak berselang lama, Lara mulai mengenakan jilbab.

Lara mengaku di awal-awa merasa belum siap untuk berjilbabTapi rasa cintanya kepada Allah SWT membuat ia kuat untuk mengenakan jilbab. "Tak mudah memang mengambil langkah itu," katanya.

Ia tak memungkiri rrasa hawatir akan menerima perlakuan buruk dari orang lain, terutama keluarga. Karena itu, Lara tak langsung melainkah berlatih mengenakan jilbab. Ia hanya kenakan jilbab saat menuju masjid guna menghadiri pengajian. Perlahan, Lara mulai mengenakan jilbab secara permanen.

"Ada satu hari dimana aku akhirnya tidak bisa lagi keluar ruangan dengan kepala tanpa tertutup kain. Aku sadar, itu akan membuat orang lain heran. Tapi aku tidak mungkin menyenangkan setiap orang," kata dia yang setelah memakai jilbab, Lara merasa lengkap menjadi seorang muslim.

Yang membuat heran Lara, sebagian masyarakat Kanada kerap berkomentar soal jilbab. Padahal mereka tahu, bahwa para pelayan Gereja ada pula yang mengenakan tutup kepala. Namun, tiada ada seorang pun warga Kanada yang memprotes hal itu.

Semenjak itu, Lara pun mulai mendalami Islam. Ia belajar bahasa Arab dengan harapan mempermudahnya membaca Alquran. "Insya Allah, aku terus berjuang untuk menjadi muslimah yang saleh. Aku mulai dengan melawan sifat jahat dalam diri. Tentu tidak mudah, karena membutuhkan usaha yang terus menerus tanpa akhir," pungkasnya.

Redaktur: Ajeng Ritzki Pitakasari
Reporter: Agung Sasongko

0 komentar: