Minggu, 20 Mei 2012

Menemukan Cinta yang Suci


Hidayah Allah tidak ada yang bisa menebak.seorang yang penuh dosa bisa dengan tiba-tiba saja menjadi orang yang penuh dengan kebaikan. Hidayah dari Allah juga tak bisa terkira kapan datangnya. Seseorang yang telah siap melakukan kemaksiatan bisa saja mendapat petunjuk dari Allah Ta’ala.

Berikut ini adalah kisah seorang pemuda yang mendapatkan hidayah dari Allah Ta’ala sesaat sebelum berbuat kemaksiatan. Keteguhan hatinya untuk tidak melanjutkan berbuat maksiat membuat orang lain tersadar pula akan dosa-dosanya dan bertaubat. Keteguhan hatinya membuat seorang yang berkubang dengan maksiat dan syahwat menjadi menemukan cinta yang suci.

Dahulu kala, ada yang menyebutkan pada masa Bani Israel..ada seorang wanita pelacur yang sangat cantik, tak seorang wanita pun yang mampu menandingi kecantikannya. Siapa yang ingin menjamahnya, maka dia harus membayar seratus dinar.
Suatu hari, ada seorang pemuda yang sempat memandang wanita pelacur yang cantik itu. Langsung saja hatinya tertawan pada wanita tersebut. Dia pun lalu berkeinginan bisa berduaan dengan wanita itu. Maka ia pun bekerja dengan giat, dan menabung hasilnya hingga seratus dinar. Setelah itu, pemuda tersebut menemui wanita itu dan berkata, “Engkau telh membuat hatiku tertawan. Maka aku pergi, bekerja dan menabung hingga aku bisa mengumpulkan uang sebanyak seratus dinar”.
“Serahkan saja uang itu kepada yang mengurusi aku”. Kata wanita pelacur tersebut. Setelah urusan selesai, wanita tersebut berkata kepada pemuda tadi “Masuklah!” Wanita tersebut mempunyai sebuah rumah yang tinggi dan indah, tempat tidurnya terbuat dari emas. “Mari kesini!”
Tatkala pemuda tersebut telah duduk berdampingan dengan wanita tersebut dengan tingkah layaknya seorang pengkhianat, maka tiba-tiba saja pemuda tersebut teringat akan kedudukannya dihadapan Allah Ta’ala. Langsung dia menggigil dan gejolak birahinya menjadi padam. Lalu berkatalah ia kepada wanita pelacur itu, “Biarkan aku keluar dan pergi dari tempat ini, dan uang seratus dinar tetap menjadi milikmu”. Kata sang pemuda.
“Apa yang terjadi dengan dirimu? Dulu kau katakana bahwa kau melihat diriku dan terpesona kepadaku, lalu kau pergi, bekerja dan menabung hingga mampu mengumpulkan uang seratus dinar. Tatkala engkau sudah akan bisa menjamahku, justru kau berbuat begini?”
“Aku berbuat begini karena aku takut berpisah dengan Allah dank arena aku ingat kedudukanku dihadapan-Nya.” Jawab pemuda tersebut
Tak disangka-sangka wanita tersebut malah terkesan dengan ucapan pemuda tadi. Dan jadilah ia memimikirkan dosa-dosanya dan menyesalinya. “Jika yang engkau katakan itu benar, berarti kaulah yang pantas menjadi suamiku,” kata wanita tersebut.
Namun sang pemuda tersebut tetap saja takut kapada Allah Ta’ala dan memilih untuk segera keluar dari tempat itu. “Biarkan aku keluar dari tempat ini.” Kata pemuda itu.
“Tidak bisa, kecuali setelah engkau berjanji kepadaku untuk menikahiku,” kata wanita pelacur itu
“Biarkan aku keluar terlebih dulu!” Kata pemuda tersebut mempertahankan keinginannya.
“Engkau harus bersumpah kepada Allah, bahwa jika aku menemuimu engkau mau menikahiku.” Pinta wanita pelacur tersebut penuh harap.
“Bolehlah kalau begitu.” Kata sang pemuda.

Wanita pelacur tersebut kemudian menyerahkan pakaian sang pemuda, lalu pemuda itu pun keluar dari rumah pelacur dan pulang kembali ke negerinya sendiri meninggalkan wanita pelacur cantk tersebut. Sedangkan wanita pelacur itu masih memikirkan ucapan pemuda tadi, merenungi dunia maksiat yang telah dijalaninya, dan memikirkan dosa-dosanya dengan penuh penyesalan.

Akhirnya, wanita pelacur itu pun pergi ke negeri pemuda tersebut. Ia berusaha mencari sang pemuda yang ucapannya telah menyadarkan dirinya. Wanita tersebut berusaha mencari identitas sang pemuda, ia menanyakan nama pemuda tersebut dan alamatnya, hingga akhirnya wanita itu mendapatkan identitas pemuda tersebut secara lengkap.
Lalu, ada seseorang yang datang kepada pemuda tersebut mengabarkan perihal seorang wanita cantik yang mencari dirinya, “Ada seorang malaikat wanita yang datang dan menanyakan dirimu.” Si pengabar berita tersebut mensifati wanita cantik tersebut sebagai malaikat, saking cantiknya wanita tersebut.
Begitu pemuda melihat kedatangan wanita cantik mantan pelacur di hadapannya, maka dia langsung pingsan dan seketika itu pula dia meninggal dunia, jatuh di pelukan tangan wanita cantik tersebut.
Maka wanita itu pun bertanya kepada orang-orang disekitarnya, “Apakah dia tidak mempunyai seorang kerabat pun?”
Seseorang menjawab, “Dia mempunyai saudara laki-laki yang sangat miskin.”
Maka, wanita cantik mantan pelacur itu pun mendatangi saudara si pemuda yang telah meninggal tadi. Wanita itu berkata kepada saudara sang pemuda, “Aku akan menikah denganmu karena cintaku kepada saudaramu.” Akhirnya menikahlah mereka dan dikaruniai anak.



Sumber : Taman Orang-Orang Jatuh Cinta, Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, Darul Falah dinukil dari majalah Elfata dengan sedikit perubahan.

0 komentar: