Kamis, 21 Juni 2012

SIFAT AGUNG PARA RASUL



Rasul adalah seorang manusia. Laki-laki merdeka yang Allah memilihnya dari nasab pilihan. Dia menjadikannya orang yang paling sempurna akalnya, paling suci jiwanya, dan paling utama penciptaannya, supaya menunaikan pekerjaan-pekerjaan besar di antaranya menerima wahyu, mentaatiNya, menyampaikannya serta memimpin umat. Maka para rasul adalah panutan dalam hal sifat dan akhlak mereka. Dan pembicaraan tentang sifat-sifat mereka panjang sekali, tetapi diantaranya yang terpenting adalah:

a.       Shidq (jujur dan benar)

Allah memberitahukan tentang para rasulNya,

“Mereka berkata: "Aduhai celakalah kami! siapakah yang membangkitkan Kami dari tempat-tidur Kami (kubur)?". Inilah yang dijanjikan (tuhan) yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul- rasul(Nya).[1]

Tentang nabi Ibrahim, Dia berfirman,

Ceritakanlah (hai Muhammad) kisah Ibrahim di dalam Al kitab (Al Quran) ini. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan lagi seorang Nabi.[2]
Tentang Ismail u Allah berfirman:

dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan Dia adalah seorang Rasul dan Nabi.[3]
Tentang Idris Dia berfirman:
   
dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka, kisah) Idris (yang tersebut) di dalam Al-Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang Nabi.[4]
Tentang Nabi Kita Muhammad, Dia berfirman:
dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan membenarkannya, mereka Itulah orang-orang yang bertakwa.[5]

               Tidaklah diragukan bahwa sifat shidq adalah inti risalah dakwah; dengannya akan luruslah segala urusan,dan berbuahlah amal perbuatan. Sedangkan kadzib (bohong, dusta) adalah sifat kekurangan yang mustahil bagi manusia pilihan dan merupakan maksiat yang justru mereka peringatkan.

b.      Sabar
          Allah mengutus para RasulNya kepada manusia sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan, mengajak mereka untuk taat kepada Allah I serta memperingatkan untuk tidak mendurhakaiNya. Ini adalah tugas berat dan sulit, tidak semua orang mampu memikulnya, akan tetapi orang-orang pilihanlah yang pantas dan mampu untuk itu. Karenanya para Rasul Allah menemui bermacam-macam kesulitan dan beraneka ragam gangguan, tetapi mereka tidak patah semangat karenanya, juga hal itu tidak membuat mereka melangkah surut kebelakang.

        Allah telah mengisahkan kepada kita sebagian dari nabi-nabiNya, sekaligus berbagai rintangan yang menghadangnya di jalan dakwah, juga sikap sabar mereka untuk memenangkan yang haq dan meninggikan kalimat Allah. Allah telah memerintahkan Nabi Muhammad untuk bersabar, sebagai bentuk peneladanan kepada para Ulul Azmi. Allah berfirman:

Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari Rasul-rasul telah bersabar dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi mereka. pada hari mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka (merasa) seolah-olah tidak tinggal (di dunia) melainkan sesaat pada siang hari. (inilah) suatu pelajaran yang cukup, Maka tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik.[6]

          Tentu kita mendapat pelajaran dengan apa yang dikisahkan Allah I tentang Nabi Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa ‘alaihumus salam, dengan umatnya yang menentang dan mengganggu, namun demikian mereka tetap bersabar, teguh dan tegar sampai Allah menurunkan putusanNya.


[1] QS. Yasin: 52.
[2] QS. Maryam: 41.
[3] QS. Maryam: 54.
[4] QS. Mayam: 56.
[5] QS. Az-Zumar: 33.
[6] QS. Al-Ahqaf: 35.

0 komentar: