Rabu, 04 Juli 2012

BIOGRAFI SINGKAT SAYYID QUTHB

Untuk memahami pemikiran dan kepribadian sayyid quthb, maka perlu menelusuri latar belakang kehidupannya. Sayyid quthb lahir di Mausyah, salah satu provinsi Asyuth, di dataran tinggi Mesir. Ia lahir pada 9 Oktober 1906. Nama lengkapnya adalah Sayyid Quthb Ibrahim Husain.
Quthb mempunyai lima saudara kandung. Saudara kandung pertamanya adalah Nafisah, saudara perempuannya ini lebih tua tiga tahun darinya. Berbeda dengan saudara-saudaranya yang lain -sebagai penulis- Nafisah tidak. Tetapi ia menjadi aktivitas islam dan menjadi syahidah.
Kedua, Aminah. Ia juga aktivis islam dan aktif menulis buku-buku sastra. Ada dua buku yang diterbitkan Aminah, yaitu fi tayyar al – hayyah (dalam arus kehidupan) dan fith – thariq (di jalan). Aminah menikah dengan sayyid muhammad kamaluddin as sanuari pada tahun 1973. Suaminya meninggal sebagai syahid di penjara pada 8 november 1981.
Ketiga, hamidah. Hamidah adalah adik perempuan quthb yang bungsu. Ia juga seorang penulis buku bersama-sama dengan saudara-saudaranya dengan judul al-athyaf al-arba’ah. Keaktifannya dalam pergerakan islam, membuat dirinya difonis penjara 10 tahun dan dijalaninya selama 6 tahun 4 bulan. Setelah keluar dari penjara, ia menikah dengan Dr. Hamdi mas’ud.
Kekempat muhammad (quthb). Ia adalah adik quthb dengan selisih umur sekitar 13 tahun. Ia mengikuti jejak sayyid quthb dengan menjadi aktivis pergerakan islam dan penulis tentang masalah islam dalam berbagai aspeknya. Lebih dari 12 buku telah ditulisnya.
Ayah quthb bernama al-haj quthb bin ibrahim, seorang petani terhormat yang relatif berada, dan menjadi anggota Komisaris Partai Nasionalis di desanya. Rumahnya dijadikan markas bagi kegiatan politik paratainya. Di situlah rapat-rapat penting diselenggarakan, baik yang dihadiri oleh semua orang, maupun yang sifatnya rahasia dan hanya dihadiri oleh orang-orang tertentu saja. Lebih dari itu, rumah ayah quthb juga menjadi pusat informasi yang selalu didatangi oleh orang-orang yang ingin mengikuti berita nasional dan internasioanal dengan diskusi-diskusi para aktivis partai yang sering berkumpul di situ atau untuk membaca koran.
Quthb bersekolah di daerahnya selama 4 tahun dan ia mampu menghafal al-qur’an ketika berusia 10 tahun. Pengetahuannya yang mendalam dan luas tentang al-qur’an dalam konteks pendidikan agama, tampaknya mempunyai pengaruh yang kuat dalam hidupnya. Pada usia 13 tahun, quthb dikirimkan pada seorang pamannya ke kairo untuk melanjutkan pendidikannya. Ia lulus dari dari darul ulum memperoleh ijazah S1 dalam bidang sastra dan diploma dalam bidang pendidikan. Ketika kuliah ia banyak dipengaruhi oleh pemikiran abbas Mahmud al-aqqad yang cenderung pada pendekatan pembaratan. Ia sangat bermminat pada sastra inggris dan dilahapnya segala sesuatu yang dapat diperolehnya dalam bentuk terjemahan.
Sayyid quthb bentuk tubuhnya kecil, berkulit hitam dan bicaranya lembut. Oleh teman-teman sezamannya ia dinyatakan sebagai sangat sensitive, tanpa humor, sangat sungguh-sungguh, dan mengutamakan persoalan.
Di darul ulum itulah quthb berkenalan dan memjadi akrab dengan kepustakaan barat dan sebagaimana intelektual muda lainnya waktu itu, ia tumbuh sebagai pengagum barat. Setelah lulus, quthb bekerja sebagai pejabat di kementrian instruktur public (pendidikan – pen). Ia adalah peserta aktif dalam debat-debat sastra dan social pada zamannya. Kemudian ia menjadi penulis tangguh dan mulai menerbitkan puisi dan kritik-kritik sastranya.
Sejak masuk bangkou sekolah dasar, quthb mengahafal alquran dengan tekun. Ia juga mengikuti lomba hafalan alquran di desanya, masyuah. Ia dengan kemampuan yang menakjubkan mampu menghafal alquran dengan akurat dalam waktu 3 tahun. Ia mulai menghafal umur 8 tahun dan menyeleseikan hafalan alquran dengan sempurna pada umur 11 tahun.
Dari pengetahuannya yang mendalam tentang alquran dan sastra, akhirnya quthb membuat karya at-tashwir al-fanni al-quran. Dalam bukunya ini quthb mengumakakan tentang keindahan dan ilustrasi artistic dalam alquran. Dalam mendefinisikan ilustrasi artisitk (at-tashwir al-fanni), qsuthb berkata: “ia adalah instrument terpilih dalam gaya alquran yang memberikan ungkapan dengan suatu gambaran yang dapat dirasakan dan dikhayalakan mengenai konsep akal pikiran, kondisi kejiwaan, peristiwa nyata, adegan yang dapat ditonton, tipe manusia dan juga tabiat manusia. Kemudian ia meningkat dengan gambaran yang dilukiskan itu untuk memberikan kehidupan yang menjelma atau aktifitas (gerak) yang progresif.
KARYA-KARYA SAYYID QUTHB
Karya-karya sayyid quthb selain beredar di Negara-negara islam, juga beredar di kawasan eropa, afrika, asia dan amerika. Di mana terdapat pengikut-pengikut ihwanul muslimin, hamper dipastikan di sana terdapat buku-buku squthb, karena ia adalah tokoh ikhwan terkemuka.
Buku-buku hasil torehan tangan sayyid quthb adalah sebagai berikut.
1)     Muhimmatus sya’ir fil hayah wa syi’r al jail al-hadhir, terbit tahun 1933.
2)     As-syathi’ al-majhul, kumpulan sajak quthb satu-satunya, terbit febuari 1935.
3)     Naqd kitab “mustaqbal ats-tsaqafah di mishr” li ad-duktur thaha Husain, terbit tahun 1939.
4)     At-tashwir al-fanni fil-quran, buku islam quthb yang pertama, terbit april 1945.
5)     Al-athyaf al-arba’ah, ditulis bersama-sama dengan saudara-saudaranya: aminah, Muhammad, dan hamidah, terbit tahun 1945.
6)     Thifl min al-qaryah, berisi tentang gambaran desanya serta catatan masa kecilnya di desa, terbit tahun 1946.
7)     Al-madinah al-manshurah, sebuah kisah khayalan semisal kisah seribu satu malam, terbit tahun 1946.
8)     Kutub wa syakhshiyat, sebuah studi quthb terhadap karya-karya pengarang lain, terbit tahun 1946.
9)     Asywak, terbit tahun 1947.
10) Masyahid al-qiyamah fil-quran, bagian kedua dan serial pustaka baru al-quran, terbit pada bulan april 1947.
11) Raudhatut thifl, ditulis bersama aminah as-sa’id dan yusuf murad, terbit dua episode.
12) Al-qashash ad-diniy, ditulis bersama abdul hamid jaudah as-sahhar.
13) Al-jadid fi al-lughah al-arabiyah, bersama penulis lain.
14) Al-jadid fi al-mahfuzhat, ditulis bersama penulis lain.
15) Al-adalah al-ijtima’iyah fi al-islam, buku pertama quthb dalam hal pemikiran islam, terbit april 1949.
16) Ma’rakah al-islam wa ra’simaliyah, terbit febuari 1951.
17) As-salam al-islami wal-islam, terbit oktober 1951.
18) Fi zhilalil qur’an, cetakan pertama juz pertama terbit oktober1952.
19) Dirasat islamiyah, kumpulan berbagai macam artikel yang dihimpun oleh muhibbudin al-khatib, terbit 1953.
20) Al-mustaqbal li hadza ad-din.
21) Khashaish at-tashawwur al-islami wa muqawwimatuhu, buku dia yang mendalam yang dikhususkan untuk membicarakan karakteristik aqidah dan unsur-unsur dasarnya.
22) Al-islam wa musykilat al-hadharah.
23) Ma’alim fith-thariq.
Sedangkan studinya yang bersifat keislaman harakah yang matang, yang menyebabkan ia dieksekusi (dihukum penjara) adalah sebagai berikut.
1)     Ma’alim fith-thariq.
2)     Fi zhilalil as-sirah.
3)     Muqawwimat at-tashawwur al-islami
4)     Fi maukib al-iman
5)     Nahwu mujtama’ islami.
6)     Hadza al-qur’an
7)     Awwaliyat li hadza ad-din
8)     Tashwibat fi al-fikri al-islami al-mu’ashir

Shalah abdul Fattah al-khalidi, pengantar memahami tafsir fi dzilalil qur’an,
Sayyid quthb as-syahid al-hayyi
John L Esposito, ancaman islam

0 komentar: