This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Senin, 30 April 2012

Siksa Kubur dan Siksa Bagi Orang Kafir


Setiap manusia yang hidup dia pasti akan mati dan pasti akan memasuki kubur. Dia merupakan tempat singgah sebelum memasuki kehidupan akhirat. Ada orang yang mendapat rahmat Allah, dan ada juga yang mendapatkan siksa dari Allah, ketika dia memasuki kubur, dan siksa kubur itu memang benar adanya.
Allah SWT berfirman:
وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى
Dan Barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, Maka Sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam Keadaan buta".(QS. Thaahaa: 124)

Menurut Abu Sa’id al-Khudri dan Abdullah bin Mas’ud, yang dimaksud dengan penghidupan yang sempit ialah siksa kubur.
وَإِنَّ لِلَّذِينَ ظَلَمُوا عَذَابًا دُونَ ذَلِكَ وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لا يَعْلَمُونَ 
Dan Sesungguhnya untuk orang-orang yang zalim ada azab selain daripada itu. tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.” (QS. Ath-Thuur: 47)

Ada ulama yang berpendapat bahwa yang dimaksud ada azab selain dari pada itu dalam firman Allah tersebut di atas ialah azab kubur.
Begitu pula firman Allah SWT berikut:

......وَحَاقَ بِآلِ فِرْعَوْنَ سُوءُ الْعَذَابِ (٤٥)النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا ...... 

Dan Fir'aun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang Amat buruk. Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang[1324]. (QS. Mu’min: 45-46)

Yang dimaksud dengan : dinampakkan kepada mereka neraka pagi dan petang sebelum hari berbangkit juga adalah azab kubur di alam barzakh.
Allah SWT berfirman:
كَلا سَوْفَ تَعْلَمُونَ (٣)ثُمَّ كَلا سَوْفَ تَعْلَمُونَ 

Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui.(QS. At-Takaatsur: 3-4)

Mengenai firman Allah SWT tersebut di atas, Ibnu Abbas mengatakan bahwa yang dimaksud ialah kamu akan mengetahui azab yang ditimpakan  kepadamu di kubur, dan azab yang akan menimpamu di akhirat. Jadi pengulangan itu menunjukkan dua keadaan.

Diriwayatkan oleh Zar bin Habisy dari Ali bahwa ia berkata, “Semula kami meragukan azab kubur, hingga turunlah firman Allah SWT:

أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ (١)حَتَّى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ (٢)كَلا سَوْفَ تَعْلَمُونَ (٣(
Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu).” (QS. At-Takaatsur: 1-3)

Dan yang dimaksud dengan ayat kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), yakni kamu akan mengetahui siksa di kubur.

Dalam hadits hasan yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, Abu Hurairah Radliyallahu’anhu berkata: “Kubur orang kafir itu disempitkan oleh malaikat sehingga membuat tulang-tulang remuk. Dan itu merupakan kehidupan yang sempit.”

Dari Abu Hurairah Radliyallahu’anhu berkata bahwa Rasulullah Shallalaahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:, “Kalian tahu untuk siapa ayat “

....فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى 

“maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunnya pada hari kiamat dalam keadaan buta” (Thaahaa: 124) ini diturunkan? Dan kalian tahu apa yang dimaksudkan dengan penghidupan yang sempit itu?” Para sahabat menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang tahu.” Beliau bersabda, “Itu adalah siksa orang kafir di dalam kubur. Demi Allah yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, sesunguhnya akan dikuasakan kepadanya sembilan puluh sembilan naga. Setiap ekor naga menjilat, melilit, dan menggigit tubuhnya hingga hari kiamat nanti, lalu ia akan digiring ketempatnya dalam keadaan buta.” (HR. Ibnu Majah)

Dari Abu Sa’id al-Khudri Radliyallahu’anhu bahwa ia berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah Shallalaahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, ‘Akan dikuasakan kepada orang kafir dalam kuburnya sembilan puluh sembilan ekor naga yang akan menggigitnya sampai tiba hari kiamat. Seandainya seekor saja dari naga itu menjilat sebidang tanah, maka tanah itu akan mati (tidak menumbuhkan tanaman).’” (HR. Ahmad & Abu Bakar bin Abu Syaibah)

Al-'Imran (3)  No. Ayat : : 85
 وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ الإِسْلاَمِ دِيناً فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
 waman yabtaghi ghayral-islaamidiinan falan yuqbala minhu wahuwa fii l-aakhirati minal khaasiriin 

[3:85] Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.

 Dalam Tafsir Ibnu Katsir dikatakan:
"Barang Siapa Mencari Agama Selain Agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima agama (agama itu) darinya", maksudnya barangsiapa menempuh jalan selain yang telah disyari'atkan Allah, maka Allah tidak akan menerimanya.

 "Dan di Akhirat termasuk orang-orang yang rugi" sebagaimana yang disabdakan Rasulullah dalam hadits shahih : "Barangsiapa mengerjakan suatu amalan yang tidak ada dasar perintahnya dari kami, maka amalan itu ditolak" (HR. Muslim)

(Dikutip dari buku :“Rahasia Kematian Alam Akhirat dan Kiamat”, Karya Imam Al-Qurthubi, Terbitan AKBARMEDIA, 2011, Cet. 11, Judul Aslinya: (التذكرة فى أحوال الموتى وأمور الآخرة )

FB SHEET | Nyanyi dulu ah

oleh Hana Destian pada 8 April 2012 pukul 15:41 •
Ayo maju
Mobilku melaju cepat
Dengan membawa impianku
Semangatlah Tuk melaju lebih cepat
Esok hari cerah menanti
Di saat Rasa cemas datang dan melanda Di hati
Terbayang senyuman yang kurindukan
Let’s Go Bersatu dengan angin
Larilah mimpi-mimpiku
Ku tak akan pernah menyerah
Winning Run
Rasakan deru angin
Larilah sampai tujuan
Mari genggam kemenangan
Di tangan ini

BENARKAH MUHAMMAD ADALAH NABI PALSU

Pihak Kristen selalu menggunakan ayat-ayat ini dari Al Kitab mereka untuk menuduh Nabi Muhammad adalah Nabi Palsu, sehingga mentahlah ISLAM sebagai Agama yang benar :

Matius 7 : 15 : Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.

Matius 24 : 11 :Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang.

Matius 24 : 24 : Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.

Wahyu 19:20 :Maka tertangkaplah binatang itu dan bersama-sama dengan dia nabi palsu, yang telah mengadakan tanda-tanda di depan matanya, dan dengan demikian ia menyesatkan mereka yang telah menerima tanda dari binatang itu dan yang telah menyembah patungnya. Keduanya dilemparkan hidup-hidup ke dalam lautan api yang menyala-nyala oleh belerang.

Wahyu 20:10 :dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya.

Wahyu 13 : 18 : Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.

Namun apabila mereka dimintakan bukti-bukti ayat mana dari injil yang menyatakan bahwa Muhammad nabi palsu, maka mereka akan menggunakan ayat-ayat ini untuk bisa menisbahkan tuduhan tersebut :

Dalam Injil jelas dikatakan bahwa setiap orang yang tidak mengakui bahwa Yesus berasal dari Allah adalah antikris dan bukan berasal dari Allah tetapi dia adalah nabi palsu…

(1Jn 4:1) Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia.

(1Jn 4:2) Demikianlah kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah,

(1Jn 4:3) dan setiap roh, yang tidak mengaku Yesus, tidak berasal dari Allah. Roh itu adalah roh antikristus dan tentang dia telah kamu dengar, bahwa ia akan datang dan sekarang ini ia sudah ada di dalam dunia.

Inilah argumentasi tentang kebenaran Nabi Muhammad salallahu alaihi wasalam dan bantahan untuk pemahaman mereka (Kristen) ayat-ayat dari Al Kitab tersebut : Nabi Muhammad mengakui bahwa YESUS BERASAL DARI ALLOH. ini salah satu ayatnya :

Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam itu, adalah UTUSAN ALLAH dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya.

Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: “(Tuhan itu) tiga”, berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara.
Ali Imran ayat 84 : Katakanlah: “Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya’qub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan hanya kepada-Nyalah kami menyerahkan diri.”
Sekarang, mari kita coba telaah maksud ayat Al Kitab yang di tulis dan dinisbahkan kepada nabi Muhammad di atas :

(1Jn 4:1) Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia.

telaah : ayat ini berisi perintah untuk MENGUJI, karena BANYAK nabi palsu, yang muncul dan pergi di SELURUH dunia.

Nabi Muhammad sudah sangat teruji, kawan. Baca sejarah hidup beliau, jika ingin lebih jelas. Jika tidak teruji, mustahil pengikutnya terus berkembang hingga kini.

kedua, (1Jn 4:2) Demikianlah kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah, Ini tidak ada hubungannya dengan Nabi Muhammad, karena seperti ayat Al Quran yang saya sampaikan tadi, Nabi Muhammad mengakui bahwa Nabi Isa (bahasa Kristen “yesus”) berasal dari Alloh, bahkan utusan Alloh. Karena kalau berasal saja, kita semua berasal dari Alloh.

Tetapi dari ayat (1Jn 4:1) (1Jn 4:2) dan (1Jn 4:3) sama sekali tidak menjelaskan bahwa Yesus adalah tuhan. Sesuatu yang berasal dari Tuhan, dia bukan tuhan.
contoh :
1. saya berasal dari Surabaya. tetapi saya bukan surabaya.
2. Air itu mengalir dari gunung, tetapi air itu bukanlah gunung
3. dst, ini perkara logika mudah saja.

Kesimpulannya, menurut ayat Al Quran yang di sampaikan di atas, Nabi Muhammad mengakui bahwa Isa adalah utusan Alloh. Jadi mentahlah tuduhan mereka itu dan nabi Muhammad adalah Nabi yang BENAR. Dan semakin terujilah KEBENARAN dari KERASULAN MUHAMMAD.

Talak Raj'i dan Talak Ba'in

Kesempatan Menalak Istri yang Telah Digauli Hanya Tiga Kali
Seorang lelaki yang merdeka memiliki kesempatan menalak istrinya yang telah digaulinya tiga kali, baik istrinya wanita merdeka maupun berstatus budak[1].
Talak pertama dan talak kedua adalah talak raj’i yang artinya dia punya hak merujuk istrinya pada masa ‘iddah kapan saja dia mau, walaupun istrinya tidak rela dirujuk.
Talak yang ketiga adalah talak ba’in dengan derajat bainunah kubra’ (perpisahan besar)[2] yang tidak menyisakan ikatan lagi antara keduanya sedikit pun sejak jatuhnya talak, bahkan tidak bisa menikahinya kembali sampai bekas istrinya itu telah digauli oleh suami yang lain.

Tata Cara Jatuhnya Talak Ba’in (Talak Tiga)
Ibnu Taimiyah berkata—sebagaimana dalam Majmu’ al-Fatawa—, “Caranya, ia menalaknya, kemudian merujuknya dalam masa ‘iddah atau menikahinya seusai masa ‘iddah. Lantas ia menalaknya lagi, kemudian merujuknya atau menikahinya. Lantas ia menalaknya lagi untuk yang ketiga kalinya. Inilah talak yang menjadikan istrinya haram atasnya sampai menikah dengan suami lain dan menggaulinya menurut kesepakatan ulama.”

Ibnul Qayyim dalam Zadul Ma’ad menukil kesepakatan ulama bahwa bila ia telah menalak istrinya satu atau dua kali kemudian ia menikahinya kembali setelah dinikahi lelaki lain yang tidak menggaulinya, kesempatannya untuk menalak istrinya itu tetap mengikuti hitungan talak sebelumnya. Artinya, kesempatannya tersisa dua kali talak bila ia telah menalaknya satu kali dan tersisa satu kali talak bila ia telah menalaknya dua kali.

Adapun jika ia menikahinya setelah dinikahi lelaki lain yang menggaulinya, di sinilah terjadi perbedaan pendapat di antara ulama. Yang rajih, hitungan talak yang telah jatuh sebelumnya tidak gugur dan kesempatan untuk menalaknya apa yang tersisa dari talak sebelumnya. Ini mazhab Ahmad, asy-Syafi’i, dan Malik, yang dirajihkan Ibnu ‘Utsaimin.
Al-Imam Ahmad menegaskan, “Ini adalah pendapat sahabat besar yang terkemuka.”

Di antara sahabat yang berpendapat demikian adalah Umar bin al-Khaththab radiyallahu anhu Ia berkata:

أَيُّمَا امْرَأَةٍ طَلَّقَهَا زَوْجُهَا تَطْلِيْقَةً أَوْ تَطْلِيْقَتَيْنِ، ثُمَّ تَرَكَهَا حَتَّى تَنْكِحَ زَوْجًا غَيْرَهُ فَيَمُوْتَ عَنْهَا أَوْ يُطَلِّقَهَا، ثُمَّ يَنْكِحُهَا زَوْجُهَا اْلأَوَّلُ فَإِنَّهَا عِنْدَهُ عَلَى مَا بَقِيَ مِنْ طَلاَقِهَا


“Siapa pun wanita yang ditalak suaminya satu atau dua kali, kemudian suaminya membiarkannya sampai dinikahi suami lain, lantas (suami yang baru tersebut) meninggal atau menalaknya, kemudian suami pertamanya menikahinya kembali, wanita itu pun di sisi suaminya tersebut di atas kesempatan talak yang tersisa sebelumnya.” (Riwayat ‘Abdurrazzaq dalam Mushannaf-nya dengan sanad yang sahih)[3]

Abdurrazzaq juga meriwayatkan atsar yang semisal dari ‘Ali bin Abi Thalib, Ubai bin Ka’b, dan ‘Imran bin Hushain g pada bab ini.

Menurut Ibnul Qayyim, alasannya adalah bahwa jima’ suami kedua dengan wanita tersebut tidak ada kaitannya dengan talak tiga dari suami pertama—yang berfungsi membuat halalnya kembali wanita tersebut untuk suami pertama. Juga, jima’ suami kedua bukan merupakan syarat halalnya kembali wanita tersebut untuk suami pertama, andai ia menikahinya lagi setelah diceraikan oleh suami yang kedua. Dengan demikian, terjadinya jima’ antara suami kedua dengan wanita tersebut atau tidak adalah sama saja, tidak ada pengaruh bagi suami pertama. Atas dasar itu, suami pertama tetap memberlakukan talak satu dan duanya, serta tidak memulai dengan penghitungan baru.

Ibnu ‘Utsaimin menerangkan pula dalam asy-Syarh al-Mumti’ bahwa yang tampak dari firman Allah subhanahu wa ta'ala:
“Talak (yang dapat dirujuki) itu dua kali.” (al-Baqarah: 229)
dan ayat berikutnya:

“Kemudian jika si suami menalaknya (sesudah talak yang kedua), perempuan itu tidak lagi halal baginya hingga menikah dengan suami yang lain.” (al-Baqarah: 230)

Sama saja apakah wanita itu telah sempat menikah dengan suami lain (yang menggaulinya)—antara talak kedua dan talak ketiga—atau tidak.
Telah datang hadits marfu’ (sabda Nabi n) yang semakna dengan ini, tetapi hadits itu sangat lemah (dha’if jiddan) dan didha’ifkan oleh Ibnul Qayyim.4
Talak Tiga Tidak Bisa Jatuh Sekaligus

As-Sa’di berkata dalam al-Mukhtarat al-Jaliyyah, “Asy-Syaikh Taqiyyuddin Ibnu Taimiyah merajihkan bahwa talak dengan lafadz apa pun jatuhnya hanya satu talak, walaupun diperjelas dengan lafadz talak tiga, talak ba’in, talak battah (selamanya), ataupun yang lainnya. Demikian pula, talak yang kedua tidak akan jatuh melainkan setelah terjadi rujuk yang benar. Ibnu Taimiyah mendukung pendapat ini dengan tinjauan dari banyak sisi. Siapa pun yang melihat keterangannya, tidak mungkin (ada alasan) baginya untuk menyelisihinya.”

Jadi, tidak ada sama sekali talak tiga ataupun talak dua selain yang dijatuhkan secara bertahap, yang diselingi dengan terjadinya rujuk atau pernikahan baru.

Pendapat inilah yang dipilih oleh Ibnul Qayyim, ash-Shan’ani, asy-Syaukani, al-Albani, al-Lajnah ad-Da’imah (diketuai oleh Ibnu Baz), Ibnu ‘Utsaimin, dan guru besar kami al-Wadi’i.

Di antara dalil-dalilnya adalah:
1. Allah subhanahu wa ta'ala tidak mensyariatkan dijatuhkannya talak tiga sekaligus tanpa melalui tahapan, karena Allah l berfirman:

“Talak (yang dapat dirujuki) dua kali. Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang ma’ruf atau menceraikan dengan cara yang baik.” (al-Baqarah: 229)

Tidak ada makna lain dari ayat ini yang dipahami oleh bangsa Arab selain bahwa dua talak tersebut jatuhnya secara bertahap. Jika dia berkata,
- “Aku menalakmu dua kali atau tiga kali.”
- “Aku menalakmu, aku menalakmu, aku menalakmu”
atau semisalnya, tidaklah ia dianggap menalaknya lebih dari satu kali.

2. Hadits Ibnu ‘Abbas radhiyallahu anhumma, ia berkata:

كَانَ الطَّلَاقُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ n وَأَبِي بَكْرٍ وَسَنَتَيْنِ مِنْ خِلاَفَةِ عُمَرَ طَلاَقُ الثَّلاَثِ وَاحِدَةً، فَقَالَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ: إِنَّ النَّاسَ قَدْ اسْتَعْجَلُوا فِي أَمْرٍ قَدْ كَانَتْ لَهُمْ فِيهِ أَنَاةٌ، فَلَوْ أَمْضَيْنَاهُ عَلَيْهِمْ؟ فَأَمْضَاهُ عَلَيْهِمْ.


“Dahulu pada zaman Rasulullah n, kekhilafahan Abu Bakr radhiyallhu anhu, dan dua tahun pertama dari kekhilafahan ‘Umar radiyallahu anhu, talak yang dijatuhkan tiga kali sekaligus dihitung satu talak. Lantas ‘Umar menyampaikan, ‘Sesungguhnya orang-orang telah tergesa-gesa pada urusan talak mereka yang mengandung tahapan (ingin menjatuhkan sebagai talak tiga sekaligus), maka bagaimana jika kami berlakukan saja bagi mereka hal itu?’ ‘Umar radhiyallahu anhu pun memberlakukannya bagi mereka.” (HR. Muslim)

Asy-Syaukani dalam as-Sail al-Jarrar berkata, “Kesimpulannya, di sini ada satu hujjah yang melibas habis seluruh hujjah yang dikemukakan mengenai jatuhnya talak tiga sekaligus, dan satu dalil yang tidak dapat ditandingi sedikit pun oleh dalil-dalil yang dikemukakan itu, yaitu hadits Ibnu ‘Abbas radhiyallhu anhumma dalam Shahih Muslim dan lainnya. Jika seperti ini talak yang berlaku pada zaman Nabi shallallahu alihi wassallam dan diamalkan oleh para sahabat  setelahnya lebih dari empat tahun, hujjah apa lagi yang dapat menolak hujjah ini dan dalil apa lagi yang dapat tegak menentangnya?”

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah—sebagaimana dalam Majmu’ al-Fatawa—menerangkan alasan Umar radhiyallahu anhu dan selainnya dari kalangan imam-imam mujtahid yang mengharuskan jatuhnya talak tiga bagi orang yang menjatuhkannya sekaligus, bahwa hal itu adalah ijtihad ‘Umar radhiyallahu anhu tatkala menyaksikan kaum muslimin sering melakukan hal yang sesungguhnya diharamkan oleh Allah subhanahu wa ta'ala itu. Mereka tidak akan berhenti melainkan dengan suatu hukuman, yang menurut ‘Umar radhiyallahu anhu, yaitu memberlakukannya bagi mereka agar mereka tidak melakukannya. Boleh jadi, hal itu sebagai jenis ta’zir (hukuman agar jera darinya) yang dilakukan saat dibutuhkan. Boleh jadi pula, ‘Umar menganggap bahwa syariat talak tiga sekaligus dihitung satu, memiliki suatu persyaratan yang telah sirna (karena kondisi kaum muslimin saat itu, pen.).

Ibnu ‘Abbas radhiyallahu anhumma sendiri pada mulanya berfatwa jatuhnya hal itu sebagai talak tiga, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Dawud. Namun di kemudian hari, ia meralat fatwa tersebut dan berfatwa bahwa hal itu tidak jatuh sebagai talak tiga, sebagaimana yang diriwayatkan pula oleh Abu Dawud.[5]

Menalak Istri Sebelum Digauli Adalah Talak Ba’in
Menalak istri sebelum digauli adalah talak ba’in, meskipun sudah berkhalwat (berdua-duaan) dan terjadi apa yang terjadi (selain senggama).
Hukum perceraiannya adalah bainunah sughra’ (perpisahan kecil). Artinya, tidak halal baginya untuk merujuknya melainkan dengan akad nikah yang baru. Karena hak rujuk hanya ada pada masa ‘iddah, sedangkan ini tidak ada masa ‘iddahnya.

Dalilnya adalah firman Allah Ta'ala:
“Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu menikahi perempuan-perempuan yang beriman, kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu mencampurinya, tidak wajib atas mereka ‘iddah (penantian) bagimu yang kalian minta menyempurnakannya.” (al-Ahzab: 49)6
Talak ini dihitung baginya. Artinya, jika ia menikahinya lalu kembali talak, tersisa baginya kesempatan talak satu kali lagi. Wallahu a’lam.


Catatan Kaki:
[1] Yakni budak orang lain yang dinikahinya.
[2] Adapun bainunah shughra’ (perpisahan kecil) yang tidak menyisakan ikatan sedikit pun antara keduanya tetapi masih bisa menikahinya secara langsung tanpa disyaratkan telah dinikahi dan digauli lelaki lain, hal ini akan diterangkan nanti, insya Allah.
[3] Pada Bab “an-Nikah al-Jadid wath Thalaq al-Jadid” no. 11150 dengan sanad yang sahih.
[4] Hadits tersebut diriwayatkan oleh Abdurrazzaq dari seorang sahabat. Pada sanadnya terdapat perawi yang haditsnya mungkar dan ditinggalkan oleh ahli hadits.
Pendapat yang kedua dalam masalah ini, hitungan talak yang telah lewat dianggap gugur dan kesempatan menalaknya dihitung kembali dari awal. Telah diriwayatkan atsar-atsar dari Ibnu Mas’ud, Ibnu Umar, dan Ibnu ‘Abbas radhiyallahu anhu dalam Mushannaf ‘Abdurrazzaq pada bab ini. Sisi makna pengambilan hukumnya adalah jika ia digauli oleh suami yang kedua akan menggugurkan hitungan tiga talak yang telah jatuh sebelumnya, tentu hal itu menggugurkan hitungan dua talak yang telah jatuh sebelumnya.
Ini adalah pendapat Abu Hanifah dan dirajihkan oleh asy-Syaukani dalam as-Sail al-Jarrar. Wallahu a’lam.
[5] Keterangan kebenaran dua riwayat fatwa Ibnu ‘Abbas c ini dapat dilihat dalam al-Irwa’ (7/120—122).
[6] Ini menurut pendapat yang rajih bahwa masis yang di
maksud dalam ayat ini adalah jima’ (senggama). Ada pula yang berpendapat bahwa masis dalam ayat ini mencakup khalwat dan hal lainnya yang hanya dilakukan oleh suami istri. Menurut pendapat ini, hukum pada ayat ini (tidak ada masa ‘iddah) tidak berlaku pada wanita yang ditalak setelah berkhalwat tetapi belum digauli. Jika sudah berkhalwat meskipun belum digauli, ada masa ‘iddah.
(ditulis oleh: Al-Ustadz Abu Abdillah Muhammad as-Sarbini)

www.asy-syariah.com

Penyakit FLU para Kader Dakwah

Anda terkena sakit flu? Biasanya apabila kita banyak melakukan aktivitas tetapi tidak disertai istirahat dan makanan yang menunjang serta kondisi cuaca yang tidak bersahabat dapat membuat seseorang akan mudah mendapatkan penyakit FLU tersebut. Untuk mengobati penyakit tersebut biasanya dokter akan menganjurkan minum obat dan istirahat yang cukup.

Lalu bagaimana seorang ikhwah bisa terkena FLU (Futur, Lesu, Uzlah)? Jawabannya tidak jauh berbeda dengan seroang yang terkena penyakit flu. Adanya beberapa kasus tentang al akh yang kemudian sangat aktif di organisasi dakwah kemudian tiba-tiba enggan untuk aktif kembali, ada juga yang hanya sekedar untuk menggugurkan kewajiban sebagai mutarobbi dengan prinsip “Asal Murobbi Senang” atau “Asal tidak tercatat negatif dalam struktural”.

Penyebab sakit FLU
Untuk mengetahui seorang ikhwah terkena penyakit FLU, maka ada baiknya kita membuka kembali buku yang menjadi acuan aktivis tahun ‘90an yaitu “Terapi Mental Aktivis Harakah” tulisan DR. Sayyid Muhammad Nuh. Penyakit Futur ditempatkan pada bab pertama setelah bab pendahuluan mengenai “penyakit-penyakit di tengah jalan.” Dua hal utama terjadinya futur adalah berlebih-lebihan dalam beragama dan suka menyendiri atau meninggalkan jamaah.

Terjadinya seorang al-akh berlebih-lebihan dalam beragama dikarenakan banyaknya tugas yang diemban oleh ikhwah tersebut dan tidak dibantu dalam sebuah team. Tampaknya sudah menjadi suatu kebiasaan atau rahasia umum dikalangan kita bahwa apabila seorang ikhwah yang mendapatkan amanah sebagai ketua dalam jabatan struktural maka biasanya ketua tersebut yang akan dituntut untuk tugas-tugas yang ada dan ikhwah yang lain sibuk dengan “tugas-tugas luar struktur.”

Hal lainnya adalah suka menyendiri atau meninggalkan jamaah, biasanya seorang ikhwah lebih menyukai kesendirian dikarenakan tidak lagi merasakan manisnya semangat ukhuwah dalam berjamaah serta tidak menemukan adanya nuansa ruhiyah ketika melakukan aktivitas ibadah dalam kesunyian. Dalam kesunyian ini, apabila ada saudaranya yang membiarkannya dalam kondisi tersebut, lambat laun namun pasti akan “menjerumuskan” akh tersebut dalam kelesuan beraktivitas dakwah. Beliau akan lebih suka dalam kemanisan beribadah daripada kesusahan aktivitas dakwah.

Lesu akan menjadi tingkat yang paling berbahaya dalam kondisi futur bagi seorang ikhwah, karena apabila seorang al-akh sudah mengalami kelesuan biasanya lebih suka untuk Uzlah. Uzlah bisa dijadikan alasan seorang ikhwah karena lebih merasakan manisnya nilai ruhiyah daripada berdakwah ke masyarakat. Adapula yang beralasan bahwa dengan bergaul dengan manusia dapat menganggu konsentrasi beribadah dengan melupakan pengertian ibadah yang sebenarnya.

Terapi Penyakit FLU Kader
Untuk mengobatinya tentu saja yang bersangkutan harus dapat memotivasi diri kembali dengan membaca buku-buku yang diperlukan, muhasabah diri pada saat “istirahat”. Tetapi, selain penyembuhan oleh yang bersangkutan maka kondisi lingkungan yang kondusif dalam proses penyembuhan tersebut. Menjenguk dan memberi “oleh-oleh” dari saudaranya bisa menjadi cara untuk mempercepat proses penyembuhan.

Seperti etika dalam menjenguk orang sakit, diusahakan tidak membahas tuntutan tugas dakwah, masalah-masalah dakwah yang harus diselesaikan, tetapi pembicaraan dapat diarahkan mengenai perhatian terhadap dirinya, keluarga dan hal-hal lain mengenai kesulitan prbadi kehidupannya dan akan lebih baik bila menawarkan diri untuk membantunya membantu permasalahan yang dihadapinya.

“Bagaimana kabar antum akhi? Sudah lama tidak pernah kelihatan?” Terdengar lebih baik dan manis daripada teguran “Kemana saja antum? Banyak tugas tuh!” atau “Kemana saja antum? Dimana saja antum bersembunyi antum akan tetap dicari akhi, bahkan bisa jadi catatan kaderisasi untuk tingkatan antum!”.

Atau “Akh, tugas yang kemarin antum dapat ada yang bisa ana Bantu?” juga terasa lebih baik dan melegakan bila dibandingkan “Bagaimana nih kerjaan antum? Kok hasilnya begini?”. Ucapan-ucapan tersebut kelihatan sederhana tetapi sangat berpengaruh dalam dakwah fardiyah, silahkan baca kembali Sentuhan hati penyeru dakwah, panduan berdakwah syabiah tulisan Abbas As-sisi.

Minggu, 29 April 2012

Mengaji dari Sang Ahli KRPH Edisi Mei-Juni 2012

Bertabur CINTA dan Full BAROKAH. "Mengaji dari Sang Ahli" KRPH Edisi Mei-Juni 2012

Ryan Setya - The Nasheed's Raising Star

Perkenalkan Ryan Setya solois nasyid, merupakan salah satu personel dari tim nasyid binaan Ann Dki Jakarta yaitu GlanzVote. Pernah menempuh pendidikan di HTWG Konstanz, Jerman. Saat ini bekerja di salah satu perusahaan asal Jerman juga.

Ia memiliki suara merdu dan khas, selain mahir bernyanyi, dia juga mempunyai kemampuan membuat lagu2 nasyid. 

Sebuah single berjudul "Ketentuan-Mu" direkam diStudioBambu DigitalRecording hadir memperkaya khazanah nasyid tanah air.

Yuk dukung munsyid dan solois nasyid tanah air, agar dapat berkarya lebih baik lagi dan menysiarkan nasyid di tanah air dan belahan bumi lain..

Yuk dengerin lagunya :
klik
http://www.reverbnation.com/play_now/song_13023488
atau di http://soundcloud.com/ann-dki-jakarta/ryan-setya-ketentuanmu

----------------------------------
*Lirik/lagu: Rima Nurma & Ryan Setya
*Vocal: Ryan Setya
*Recording at StudioBambu DigitalRecording, Jakarta.


Aku bersukur padaMu Rabbi
Atas keimanan dan nafas ini
Namun hati tak mampu ingkari
Kadang letih kurasakan hidup sendiri

Wahai pemilik cinta sejati
Semoga Engkau dengar doa ini
Dalam penantian panjang selama ini
Untuk menunaikan perintah Illahi

reff:
Dan bila ketentuanMu tiba
Pertemukanlah hamba dengan dirinya
Dalam satu ikatan yang suci
Dan kasih sayang yang kau berkahi

Namun bila kesempatan itu
Belum jua Kau beri padaku
Kan kutitipkan ia padaMu
Karena kuyakin akan janjiMu



Sumber: http://www.anndkijakarta.or.id/

Pilih Mana Wanita Berkerudung atau Wanita Botak?

بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Penghujat dan Penggugat Islam said:

Kasihan juga wanita muslimah di tanah islam arab..wanita yg harus di tutupi seperti karung beras dari pandangan laki laki muslim ,yg menganggap semua wanita adalah najis kotor dgn haidnya dan penuh dengan aura syawat….

Apa yg terjadi seandainya khilafa Islam benar benar di terapkan di indonesia..akan kah nasib wanita muslimah ibu pertiwi sama seperti di dalam Foto ini..?????
===========
Kapan wanita islam bisa maju dan berprestasi kalau model nya sama seperti foto di bawah ini……
*.•*´¨`*•.*♥*.•*´¨`*•.*♥*.•*´¨`*•.*♥*.•*´¨`*•.*♥*.•*´¨`*•.*♥*.•*´¨`*•.*♥*.•*´¨`*•.*♥*. 

Tanggapan Hanina:

Seorang kafir penghujat koar2 tanpa ilmu & fatalnya buta alkitab mencela wanita berhijab di wall saya, ada untungnya juga sih, bisa menginspirasi saya untuk membuktikan fakta bahwa Islam sebenarnya saaaaaangat memuliakan wanita bukan merendahkannya, semoga bisa menjadi motivasi buat semua muslimah untuk semakin istiqomah dalam berhijab!!!

Wahai kafir, Apa kami merasa diri kami terkekang? apa kami merasa diri kami terhina sehingga tubuh kami harus ditutupi? ANDA SALAH BUNG!!! JUSTRU KARENA ITULAH KAMI MERASA SANGAT DIMULIAKAN!!!


وَقُل لِّلْمُؤْمِنَٰتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَٰرِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا ۖ وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّ ۖ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ ءَابَآئِهِنَّ أَوْ ءَابَآءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَآئِهِنَّ أَوْ أَبْنَآءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَٰنِهِنَّ أَوْ بَنِىٓ إِخْوَٰنِهِنَّ أَوْ بَنِىٓ أَخَوَٰتِهِنَّ أَوْ نِسَآئِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَٰنُهُنَّ أَوِ ٱلتَّٰبِعِينَ غَيْرِ أُو۟لِى ٱلْإِرْبَةِ مِنَ ٱلرِّجَالِ أَوِ ٱلطِّفْلِ ٱلَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا۟ عَلَىٰ عَوْرَٰتِ ٱلنِّسَآءِ ۖ وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِن زِينَتِهِنَّ ۚ وَتُوبُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ ٱلْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (QS.An-Nur:31)

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِىُّ قُل لِّأَزْوَٰجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَآءِ ٱلْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلَٰبِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰٓ أَن يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورًۭا رَّحِيمًۭا

Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu`min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(QS.Al-Ahzab:59)

Melaksanakan kewajiban, Semua perintah Allah dan RasulNya apabila dikerjakan pasti membawa manfaat. Diantara manfaat hijab bagi kaum wanita adalah sebagai berikut:

1. Untuk membedakan antara wanita muslimah dan lainnya, berdasarkan firmanNya: “Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal”. Tentunya wanita muslimah lebih bangga dengan jilbabnya, karena inilah kemuliaan dari Allah.

2. Jauh dari gangguan orang munafik dan laki-laki yang fasik, karena firman-Nya “karena itu mereka tidak diganggu” 

Wahai ukhty ! Subhanallah Allah begitu sayang pada hamba2-Nya

3. Mendapat ampunan dan rahmat dari Allah sebagaimana firman-Nya: “Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang “.
Poin 1-3 bisa dibaca dalam QS.Al-Ahzab:59 

4. Menjaga kesucian hati bagi kaum pria dan wanita ( baca QS.An-Nur:31)

5. Mewujudkan akhlak yang mulia, rasa malu, menghormati dirinya dan orang lain.

Percayalah wahai ukhty, wanita berakhlak baik tapi tidak berhijab, Akan bertambah cantik jika berhijab.

Wanita yang berakhlak buruk tapi jika udah mulai berhijab, Lama-lama akan malu pada hijabnya jika akan berbuat buruk.

Dan wanita yang telah berhijab, Menata hati itu lebih penting daripada menyuruh orang menjaga hati

6. Sebagai tanda wanita afifah, yakni wanita yang menjaga kehormatan dirinya dari hal-hal yang mengganggunya. Syaikh Bakr Abu Zaid berkata: “baiknya lahir seseorang menunjukkan baik batinnya”. (Lihat Hirosatul Fadhilah hal: 85).

7. Memutus ketamakan dan bahaya syetan, karena dengan hijab berarti menjaga masyarakat dari gangguan dan penyakit hati kaum pria dan wanita, dan mencegah perbutan zina.

8. Menjaga sifat malu, hal ini merupakan perhiasan utama bagi wanita, jika rasa malu hilang, hilang pulalah kehidupan, karena haya’ yang berarti malu diambil dari kata hayat yang berarti kehidupan.

9. Membendung wanita untuk bersolek, berhias diri di hadapan orang lain yg dapat memicu pergaulan bebas serta menuju pembentukan masyarakat yang Islami.

10. Menutup celah-celah perzinaan, sehingga wanita bukan merupakan makanan empuk bagi setiap laki2 hidung belang.

11. Tubuh wanita adalah aurat, bukan karena dia hina tapi karena dia indah sedangkan hijab merupakan penutupnya untuk melindungi kemuliaan dan keindahannya

يَٰبَنِىٓ ءَادَمَ قَدْ أَنزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًۭا يُوَٰرِى سَوْءَٰتِكُمْ وَرِيشًۭا ۖ وَلِبَاسُ ٱلتَّقْوَىٰ ذَٰلِكَ خَيْرٌۭ ۚ ذَٰلِكَ مِنْ ءَايَٰتِ ٱللَّهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ

“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup `auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa  itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat”. (QS. Al-A’raf: 26).

12. Membuat suami senang kepadanya. (Hirosatul Fadhilah hal. 84-88 ). Alangkah indahnya jika kami bisa menjaga kesucian diri kami hanya untuk suami kami kelak. Saya rasa laki2 waras manapun di muka bumi ini lebih menghormati istri yg terjaga kesucian dirinya daripada wanita murahan bukan??

Cintaku hanya untuk suamiku, hmmmm… so sweet… ^_^

Mungkin dialog singkat ini bisa jadi pelajaran bagi kita betapa hijab memuliakan perempuan

Orang Britis datang menemui seorang Syaikh dan bertanya 

Britis: Kenapa di dalam islam, wanita tidak diperbolehkan berjabat tangan dengan laki2?

Syaikh: Apakah kamu bisa berjabat tangan dengan Ratu Elizabeth?

Britis: Tentu saja tidak, hanya orang tertentu yang bisa berjabat tangan dengannya.

Syaikh: Begitu juga dengan wanita kami, mereka adalah Ratu dan seorang Ratu tidak boleh berjabat tangan dengan laki2 yg asing.

Lalu orang Britis ini bertanya lagi..

Britis: Kenapa wanita kalian menutup seluruh badan bahkan rambutnya?
Syaikh tersenyum dan mengambil 2 buah permen, ia membuka permen yang satu dan yang satunya dibiarkan tertutup, kemudian syaikh melemparkan kedua permen tersebut ke tanah lalu bertanya ke orang Britis ini: Jika saya memintamu untuk mengambil salah satu dari 2 permen tersebut, permen manakah yg akan kau pilih?

Britis menjawab: Tentu saja yang masih tertutup.

Syaikh: Begitulah kami memperlakukan dan menjaga wanita-wanita kami…   
Mutiara yg berharga tidak akan dibiarkan terserak dipinggir jalan bukan??? Jangan dibandingkan dg kaca yg bisa dilihat dimana-mana dan gampang kotor, apalagi dengan kerikil di pinggir jalan

  Muslimah itu persis mutiara di dasar laut dalam maka jadilah mutiara yang benar-benar berharga sesungguhnya hanya yang mampu membeli mutiara bisa memilikinya Muslimah itu ibarat permata maka jadilah permata yang tulen bukan kaca mudah dilihat di mana-mana sesungguhnya kerdipan permata dan kaca itu hampir sama hanya yang benar-benar bijaksana yang tidak tersalah memilihnya

Begitulah Islam memuliakan & menjaga kami, para muslimah, terserah kaum kafir, atau para pemuja maksiat mau bilang apa, kami mirip karung beras kek, pocong siang bolong nek atau apalah kami tidak peduli, toh bukan penilaian manusia rendah seperti itu yg kami butuhkan!!! Tapi penilaian Allah Rabb semesta alam.
Kalau muslimah berhijab, Aldore ga suka lihat, nah kayaknya Aldore lebih suka lihat perempuan kristen yg model ikan asin begini neh, perempuan murahan siapsaji, bisa dilihat, disentuh dan dinikmati kapan saja, oleh siapa saja & dimana saja, tubuhnya dibiarkan terbuka PERSIS IKAN ASIN:

Kayaknya Aldore ga pernah baca Alkitab deh, wanita kristen juga diwajibkan berjilbab jika tidak mau maka KEPALANYA HARUS DI BOTAKIN!!! Cuma ada dua pilihan, BERJILBAB ATAU GUNDUL!!! Ga percaya?

I KORINTUS :5-13
5. Tetapi tiap-tiap perempuan yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang tidak bertudung, menghina kepalanya, sebab ia sama dengan perempuan yang dicukur rambutnya.  

6 Sebab jika perempuan tidak mau menudungi kepalanya, maka haruslah ia juga menggunting rambutnya. Tetapi jika bagi perempuan adalah penghinaan, bahwa rambutnya digunting atau dicukur, maka haruslah ia menudungi kepalanya.  

7 Sebab laki-laki tidak perlu menudungi kepalanya: ia menyinarkan gambaran dan kemuliaan Allah. Tetapi perempuan menyinarkan kemuliaan laki-laki.

8 Sebab laki-laki tidak berasal dari perempuan, tetapi perempuan berasal dari laki-laki.

9 Dan laki-laki tidak diciptakan karena perempuan, tetapi perempuan diciptakan karena laki-laki.  

10 Sebab itu, perempuan harus memakai tanda wibawa di kepalanya oleh karena para malaikat.

11 Namun demikian, dalam Tuhan tidak ada perempuan tanpa laki-laki dan tidak ada laki-laki tanpa perempuan.

12 Sebab sama seperti perempuan berasal dari laki-laki, demikian pula laki-laki dilahirkan oleh perempuan; dan segala sesuatu berasal dari Allah.  

13 Pertimbangkanlah sendiri: Patutkah perempuan berdoa kepada Allah dengan kepala yang tidak bertudung?

Tapi kok ga ada perempuan Kristen yg jalani ya (kecuali biarawati)??? ga heran sih krna kata Alkitab mereka memang umat yg bodoh dan pembangkang.

Yeremia 4:22
Sungguh, bodohlah umat-Ku itu, mereka tidak mengenal Aku! Mereka adalah anak-anak tolol, dan tidak mempunyai pengertian! Mereka pintar untuk berbuat jahat, tetapi untuk berbuat baik mereka tidak tahu.

Makanya ga heran juga kalau Yesus tidak akan mengakui mereka di akhir zaman. 

Matius 7:22-23 
22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?  

23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!”
Aldore => jika anda kristen yg taat, maka jangan lupa suruh ibu, istri, adik & anak perempuan anda menggunakan jilbab, klo mereka ga mau, BOTAKIN aja!!!
 
http://answering.wordpress.com/2012/02/28/pilih-mana-mutiara-vs-ikan-asin-berkerudung-atau-botak/

Renungan Buat Sang Suami


Adakah istri yang tidak cerewet? Sulit menemukannya. Bahkan istri Khalifah sekaliber Umar bin Khatabpun cerewet.

Seorang laki-laki berjalan tergesa-gesa.

Menuju kediaman khalifah Umar bin Khatab. Ia ingin mengadu pada khalifah; tak tahan dengan kecerewetan istrinya. Begitu sampai di depan rumah khalifah, laki-laki itu tertegun. Dari dalam rumah terdengar istri Umar sedang ngomel, marah-marah. Cerewetnya melebihi istri yang akan diadukannya pada Umar. Tapi, tak sepatah katapun terdengar
keluhan dari mulut khalifah. Umar diam saja, mendengarkan istrinya yang sedang gundah.

Akhirnya lelaki itu mengurungkan niatnya, batal melaporkan istrinya pada Umar. Apa yang membuat seorang Umar bin Khatab yang disegani kawan maupun lawan, berdiam diri saat istrinya ngomel? Mengapa ia hanya
mendengarkan, padahal di luar sana, ia selalu tegas pada siapapun?

Umar berdiam diri karena ingat 5 hal. Istrinya berperan sebagai BP4. Apakah BP4 tersebut?

1. Benteng Penjaga Api Neraka
Kelemahan laki-laki ada di mata. Jika ia tak bisa menundukkan pandangannya, niscaya panah-panah
setan berlesatan dari matanya, membidik tubuh-tubuh elok di sekitarnya. Panah yang tertancap
membuat darah mendesir, bergolak, membangkitkan raksasa dalam dirinya. Sang raksasa dapat melakukan apapun demi terpuasnya satu hal; syahwat.

Adalah sang istri yang selalu berada di sisi, menjadi ladang bagi laki-laki untuk menyemai benih, menuai buah
di kemudian hari. Adalah istri tempat ia mengalirkan berjuta gelora. Biar lepas dan bukan azab yang kelak
diterimanya Ia malah mendapatkan dua kenikmatan: dunia dan akhirat.

Maka, ketika Umar terpikat pada liukan penari yang datang dari kobaran api, ia akan ingat pada istri,
pada penyelamat yang melindunginya dari liukan indah namun membakar.

Bukankah sang istri dapat menari, bernyanyi dengan liukan yang sama, lebih indah malah. Membawanya ke
langit biru. Melambungkan raga hingga langit ketujuh. Lebih dari itu istri yang salihah selalu menjadi penyemangatnya dalam mencari nafkah.

2. Pemelihara Rumah
Pagi hingga sore suami bekerja. Berpeluh. Terkadang sampai mejelang malam. Mengumpulkan harta. Setiap
hari selalu begitu. Ia pengumpul dan terkadang tak begitu peduli dengan apa yang dikumpulkannya.
Mendapatkan uang, beli ini beli itu. Untunglah ada istri yang selalu menjaga, memelihara. Agar harta diperoleh dengan keringat, air mata, bahkan darah tak menguap sia-sia Ada istri yang siap menjadi pemelihara selama 24 jam, tanpa bayaran. Jika suami menggaji seseorang untuk menjaga hartanya 24 jam, dengan penuh cinta, kasih sayang, dan rasa memiliki yang tinggi, siapa yang sudi? Berapa pula ia mau dibayar. Niscaya sulit menemukan pemelihara rumah yang lebih telaten daripada istrinya.

Umar ingat betul akan hal itu. Maka tak ada salahnya ia mendengarkan omelan istri, karena (mungkin) ia lelah menjaga harta-harta sang suami yang semakin hari semakin membebani.

3. Penjaga Penampilan
Umumnya laki-laki tak bisa menjaga penampilan. Kulit legam tapi berpakaian warna gelap. Tubuh
tambun malah suka baju bermotif besar.
Atasan dan bawahan sering tak sepadan. Untunglah suami punya penata busana yang setiap pagi
menyiapkan pakaianannya, memilihkan apa yang pantas untuknya, menjahitkan sendiri di waktu luang, menisik bila ada yang sobek. Suami yang tampil menawan adalah wujud ketelatenan istri. Tak mengapa mendengarnya berkeluh kesah atas kecakapannya itu

4. Pengasuh Anak-anak
Suami menyemai benih di ladang istri. Benih tumbuh, mekar. Sembilan bulan istri bersusah payah merawat benih hingga lahir tunas yang menggembirakan. Tak berhenti sampai di situ. Istri juga merawat tunas agar
tumbuh besar. Kokoh dan kuat. Jika ada yang salah dengan pertumbuhan sang tunas, pastilah istri yang
disalahkan. Bila tunas membanggakan lebih dulu suami maju ke depan, mengaku, ?akulah yang membuatnya
begitu.? Baik buruknya sang tunas beberapa tahun ke depan tak lepas dari sentuhan tangannya. Umar
paham benar akan hal itu.

5. Penyedia Hidangan
Pulang kerja, suami memikul lelah di badan. Energi terkuras, beraktivitas di seharian. Ia butuh asupan untuk
mengembalikan energi. Di meja makan suami Cuma tahu ada hidangan: ayam panggang kecap, sayur asam, sambal terasi dan lalapan. Tak terpikir olehnya harga ayam melambung; tadi bagi istrinya sempat berdebat, menawar, harga melebihi anggaran. Tak perlu suami memotong sayuran, mengulek bumbu, dan memilah-milih cabai dan bawang. Tak pusing ia memikirkan berapa takaran bumbu agar rasa pas di lidah. Yang
suami tahu hanya makan. Itupun  terkadang dengan jumlah berlebihan; menyisakan sedikit saja untuk istri si
juru masak. Tanpa perhitungan istri selalu menjadi koki terbaik untuk suami. Mencatat dalam memori
makanan apa yang disuka dan dibenci suami.

Dengan mengingat lima peran ini, Umar kerap diam setiap istrinya ngomel. Mungkin dia capek, mungkin
dia jenuh dengan segala beban rumah tangga di pundaknya. Istri telah berusaha membentenginya dari api
neraka, memelihara hartanya, menjaga penampilannya, mengasuh anak-anak, menyediakan hidangan
untuknya . Untuk segala kemurahan hati sang istri, tak mengapa ia mendengarkan keluh kesah buah lelah.

Umar hanya mengingat kebaikan-kebaikan istri untuk menutupi segala cela dan kekurangannya. Bila
istri sudah puas menumpahkan kata-katanya, barulah ia menasehati, dengan cara yang baik, dengan
bercanda. Hingga tak terhindar pertumpahan ludah dan caci maki tak terpuji.

Akankah suami-suami masa kini dapat mencontoh perilaku Umar ini. Ia tak hanya berhasil memimpin negara tapi juga menjadi imam idaman bagi keluarganya.
WallahuAlam.

Published with Blogger-droid v2.0.4