Judul : Rumah Tangga Tanpa Problema
Pengarang : Mazin bin Abdul Karim Al Farih
Alih Bahasa : Ummu Ishaq Zulfa Bintu Husein
Penerbit : Pustaka Al Haura' Yogyakarta
Halaman : 104
Ini satu buku kecil yang ringkas yang berisi wasiat buat para istri dan juga peringatan buat para suami dalam mengarungi bahtera rumah tangga. Sehingga para suami dan istri sadar dengan posisinya masing masing dalam rumah tangga dalam rangka membentuk rumah tangga bahagia tanpa problema, kecuali masalah masalah biasa yang merupakan tabiat manusia. Berikut ringkasan salah satu bab yang perlu diketahui oleh para suami.
[KESALAHAN YANG MENIMPA SEBAGIAN SUAMI]
-------------------------------------------------------
[Pertama]
Tidak memberikan ta'lim (pengajaran) agama dan hukum hukum syari'at kepada istri. Banyak jalan dan cara untuk mengajarkan perkara agama kepada istri, diantaranya:
1. Engkau menghadiahkan untuknya sebuah buku tentang Islam dan hukum hukumnya dan engkau mendiskusikan isi buku tersebut bersamanya.
2. Engkau menghadiahkan untuknya sebuah kaset dan engkau minta dia untuk meringkaskan untukmu materi yang dibawakan oleh penceramah.
3. Engkau membawanya untuk menghadiri pelajaran pelajaran dan ceramah ceramah yang disampaikan oleh para syaikh dan para penuntut ilmu di masjid masjid.
4. Engkau mempelajari sebuah kitab bersamanya, seperti kitab "Riyadhush Shalihin" atau Kitabut Tauhid.
5. Setiap Jum'at engkau sampaikan padanya materi khutbah Jum'at dan engkau diskusikan dengannya.
6. Engkau menghubungkannya dengan teman yang shalihah dan engkau membantunya untuk menghadiri majlis majlis dzikir bersama mereka.
7. Jika memungkinkan, engkau membawanya ke pusat pusat perkumpulan wanita yang ditangani kepengurusannya oleh para wanita shalihah.
8. Engkau membuat sebuah perpustakaan di dalam rumahmu dan membuat sekumpulan buku buku islami dan engkau mendorongnya untuk menelaah/mempelajari dan membacanya.
9. Engkau mengkhususkan hadiah bulanan untuknya jika ia dapat menghapal beberapa surat atau ayat ayat Al Qur'an.
10. Engkau mendorongnya untuk mendengarkan siaran pembacaan Al Qur'an.
[Kedua]
Mencari cari kesalahan dan menyelidiki aib isterinya.
[Ketiga]
Berbuat dhalim terhadap istri dengan memberikan hukuman yang tidak sesuai dengan kesalahan yang diperbuatnya, diantara bentuknya:
a. Menggunakan pukulan sebagai langkah awal pemberian hukuman.
"Wanita wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan tinggalkanlah mereka di tempat tidur dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaati kalian, maka janganlah kalian mencari cari jalan untukmenyusahkannya." (An Nisaa' : 34).
Dengan demikian, bila istri berbuat nusyuz maka yang pertama kali dilakukan adalah menasehatinya. Bila tidak berubah, maka ditinggalkan di tempat tidurnya. Dan terakhir bila tetap pada kesalahannya, dipukul dengan pukulan yang tidak membuat cacat.
b. Termasuk kedhaliman dalam dasar pemberian hukuman adalah mengeluarkan istri dari rumahnya tanpa diperkenankan oleh syari'at, sedangkan Allah 'Azzawa Jalla berfirman,
"Janganlah kalian mengeluarkan mereka (para istri) dari rumah rumah mereka dan janganlah mereka diizinkan keluar kecuali bila mereka melakukanperbuatan keji yang terang terangan. Itulah hukum hukum Allah dan barangsiapa yang melanggar hukum hukum Allah, maka sesungguhnya dia telah berbuat dhalim terhadap dirinya sendiri." (Ath Thalaq : 1).
c. Demikian pula memukul istri pada wajah, mencerca dan menjelekkan istri. Pernah datang seorang pria kepada Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam,lalu ia bertanya:
"Apa hak seorang istri terhadap suaminya?"Rasulullah bersabda :"Suami memberi makan istrinya jika ia makan, memberinya pakaian jika ia berpakaian, tidak memukul pada wajah, tidak menjelekkannya, dan tidak meninggalkannya (memboikot) kecuali di dalam rumah."
[Keempat]
Mengurangi nafkah.
"Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang ma'ruf". (Al Baqarah : 223)
[Kelima]
Bersikap keras, kaku dan tidak lembut terhadap istri
"Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang palng baik diantara mereka akhlaknya dan sebaik baik kalian adalah yang paling baik terhadap istri istrinya." (Silsilah Hadits Shahih no. 284).
[Keenam]
Suami menganggap rendah dan enggan membantu istrinya
[Ketujuh]
Menyebarkan rahasia istri dan keaibannya
"Sejelek jelek kedudukan manusia di sisi Allah pada hari kiamat adalah suami yang bergaul (bercampur) dengan istrinya dan istri bercampur dengannya, kemudian ia menyebarkan rahasia istri." (HR. Muslim).
[Kedelapan]
Tergesa gesa dan mudah dalam menjatuhkan talak terhadap istrinya
[Kesembilan]
Poligami tanpa memperhatikan ketentuan ketentuan syariat
[Kesepuluh]
Lemahnya rasa cemburu
[PERSONAL VIEW]
ni satu buku yang perlu sekali dibaca oleh mereka yang akan menikah danjuga bagi mereka yang sudah menikah. Sehingga masing masingnya bisa berperan baik pada posnya tersendiri, yaitu sebagai suami yang baik dan juga sebagai istri yang baik. Menarik untuk kita lihat fenomena keluarga di zaman ini, bahwa kebanyakan para suami tidak memberikan pengajaran agama yang baikkepada keluarganya. Meskipun mereka bukanlah seorang ustadz, mereka tetap bisa mengajak keluarganya kepada kajian kajian Islam yang ilmiyah. Yang sederhana bisa juga dengan merutinkan membacakan satu atau dua hadits kepada istri dan anak anaknya selepas subuh atau maghrib. Yang dengan ini keluarga keluarga muslim insya Allah menjadi keluarga yang kokoh agar terbentuk ummat yang kokoh. Tidak seperti keluarga keluarga kafir yang hancur berantakan karena jauh dari cahaya Islam.
.. N o t e ..
Saya ucapakan terima kasih buat seorang yang telah sudi meminjamkan buku ini kepada saya. Semoga Allah Yang Bersemayam Di Atas Arsy memberi balasan yang lebih baik buatnya. Amiin..
Chandraleka