Sering kita temui rekan atau teman kita yang hidupnya selalu dalam kefakiran, tidak pernah berubah keadaannya menjadi baik. Setelah cukup lama mengenal mereka, kita dapat menyadari bahwa ada diantara mereka yang tidak bersabar dan tidak dapat menjaga diri dari meminta-minta, sehingga Allah SWT membuka pintu kefakiran untuk mereka.
Sedangkan adapula rekan atau teman kita yang hidupnya semakin lama semakin makmur, rezeki mereka selalu bertambah, setelah diselidiki ternyata mereka merupakan orang-orang yang darmawan, mudah membantu kesulitan saudaranya, banyak bersodaqoh baik secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan.
Kebenaran ini didukung oleh hadist Nabi SAW :
"Tiga hal yang aku bersumpah atas ketiganya;
1. Tidak berkurang harta karena shodaqoh,
2. Tidak teraniaya seorang hamba dengan aniaya yang ia shabar atasnya, melainkan Alalah Azza Wajalla menambahkan kemuliaan, dan
3. Tidak membuka seorang hamba pintu permintaan melainkan Allah membuka atasnya pintu kefakiran" (HR Dawud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)
Allah SWT berfirman :
"Perumpamaan orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah seperti sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir. Pada tiap-tiap butir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa saja yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) dan Maha Mengetahui." (Al-Baqarah: 261).
Serta hadist Nabi SAW :
"Seseorang yang membawa tambang lalu pergi mencari dan mengumpulkan kayu bakar, lantas dibawanya ke pasar untuk dijual dan uangnya digunakan untuk mencukupi kebutuhan dan nafkah dirinya, maka itu lebih baik daripada seorang yang meminta-minta kepada orang-orang yang terkadang diberi dan kadang ditolak." (HR Bukhari dan Muslim).
Inti dari renungan singkat ini adalah, janganlah takut menjadi miskin dengan bersodaqoh, dan jangan pernah memulai meminta-minta, karena justru akan menjerumuskan Anda kepada kefakiran, maka bekerja, bersabar dan bersodaqohlah !
Allah SWT telah berjanji akan melipatgandakan ganjaran untuk mereka yang besodaqoh. Nah, siapa yang paling bisa dipercaya akan menempati janjinya ? apakah Anda masih meragukan-Nya ?
Wallahua"alam
Kebenaran ini didukung oleh hadist Nabi SAW :
"Tiga hal yang aku bersumpah atas ketiganya;
1. Tidak berkurang harta karena shodaqoh,
2. Tidak teraniaya seorang hamba dengan aniaya yang ia shabar atasnya, melainkan Alalah Azza Wajalla menambahkan kemuliaan, dan
3. Tidak membuka seorang hamba pintu permintaan melainkan Allah membuka atasnya pintu kefakiran" (HR Dawud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)
Allah SWT berfirman :
"Perumpamaan orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah seperti sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir. Pada tiap-tiap butir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa saja yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) dan Maha Mengetahui." (Al-Baqarah: 261).
Serta hadist Nabi SAW :
"Seseorang yang membawa tambang lalu pergi mencari dan mengumpulkan kayu bakar, lantas dibawanya ke pasar untuk dijual dan uangnya digunakan untuk mencukupi kebutuhan dan nafkah dirinya, maka itu lebih baik daripada seorang yang meminta-minta kepada orang-orang yang terkadang diberi dan kadang ditolak." (HR Bukhari dan Muslim).
Inti dari renungan singkat ini adalah, janganlah takut menjadi miskin dengan bersodaqoh, dan jangan pernah memulai meminta-minta, karena justru akan menjerumuskan Anda kepada kefakiran, maka bekerja, bersabar dan bersodaqohlah !
Allah SWT telah berjanji akan melipatgandakan ganjaran untuk mereka yang besodaqoh. Nah, siapa yang paling bisa dipercaya akan menempati janjinya ? apakah Anda masih meragukan-Nya ?
Wallahua"alam
0 komentar:
Posting Komentar