Jumat, 30 Desember 2011

Nasib yang Mana yang Kau Maksud?


Sering terdengar di telinga saya, orang berkata: "Bagaimana nasibku nanti jika,,..", "Ini demi masa depanku kelak.." dan yang senada dengannya. Kata2 ataupun persepsi seperti di atas sudah menjadi kesalahan massal. Artinya, tiap orang membenarkan secara makna. Padahal secara hakikat, itu merupakan kesalahan yang sangat fatal.

Karena nasib sebenarnya adalah, Pada saat anda melakukan sesuatu..,, apakah tindakan tersebut benar dalam Pandangan Alloh ataukah tidak. Sesuai dengan syariat islam ataukah keluar jalur?,, Dicontohkan nabi agung Muhammad saw, ataukah justru dilarang?



وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
"Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga, mereka kekal di dalamnya" Qs. Al Baqoroh : 82 


Masa depan sesungguhnya adalah, kehidupan akhirat kita. Hari demi hari yang kita fikirkan adalah, bagaimana membangun dan mempercantik rumah kita,, tanpa sedikitpun berusaha membangun rumah kita di akhirat. Sungguh,, saat ini sedang dibangun rumah2 di surga. Surga sudah jadi, neraka juga sudah dinyalakan. Maaf sobat DUNIA ISLAM semua, bukannya saya nakut2in. Tapi ini benar. Satu ucapan subhanalloh yang sobat mukmin semua ucapkan dengan ikhlash, akan berubah menjadi satu biji pohon di surga. Beberapa roka'at sholat dhuha, akan diganjar dengan rumah di surga jika Alloh terima.

Inilah masa depan kita sebenarnya. Anak seorang konglomerat sekalipun, belum tentu masa depannya bagus, kecuali harta dan semua yg ia miliki untuk keperluan akhiratnya. Anak seorang pemulung sekalipun tidak akan lama merasakan kesengsaraannya di dunia ini, jika ia seorang mukmin yang ta'at.

Mulai sekarang, tentukan arah masa depan kita masing2. Berbuatlah demi kemuliaan akhirat. Karena akhirat adalah hakikat masa depan kita semua. Mudah2 an sobat dapat mengambil hikmah dari tausiah ini, dan Alloh senantiasa Membimbing kita semua. Amin

0 komentar: