Rabu, 19 Maret 2008

Menangislah...

Menangislah...


Bismillahirrahmani Ar rahim....


TANGISAN......kadang-kadang tangisan ini adalah tanda bagi seseorang untuk menunjukkan kesedihan.Kadang-kadang tangisan melambangkan kegembiraan.Walau apapun keadaannya, manusia tidak boleh lari daripada sunnatullah ini.Sejak lahir lagi, setiap manusia akan menangis apabila dilahirkan ke dunia ini hatta orang dewasa sekalipun akan menitiskan airmata.


Junjungan besar kita Nabi Muhammad S.A.W. pernah bersabda:"Dua jenis mata yang tidak akan disentuh api Neraka iaitu mata yang menangis kerna takutkan Allah Ta'ala dan mata orang yang berjaga malam untuk Islam"Wallhu 'Alam.


Di sini saya ini berkongsi dengan sahabat sekalian mengenai satu cerita seorang pemimpin yang yang takutkan Allah Ta'ala: UMAR bin ABDUL AZIZ, Dia seorang hafizh, mujtahid, sangat mendalam ilmunya, zuhud,ahli ibadah dan seorang pemimpin kaum Muslimin yang sejati. Dia juga disebut Abu Hafsh,dari suku Quraisy,Bani Umayyah.Istrinya, Fathimah pernah berkata, “ Dikalangan kaum laki-laki memang ada yang shalat dan puasanya lebih banyak dari Umar. Tetapi aku tidak melihat seorang pun yang lebih banyak ketakutannya kepada Allah daripada Umar, jika masuk rumah ia langsung menuju tempat shalatnya, bersimpuh dan menangis sambil berdoa kepada Allah hingga tertidur. Kemudian dia bangun dan berbuat seperti itu sepanjang malam.”Takkala menyampaikan khutbah terakhirnya, Umar bin Abdul Aziz naik keatas mimbar, memuji Allah, lalu berkata, “ Sesungguhnya ditanganmu kini tergenggam harta orang-orang yang binasa. Orang-orang yang hidup pada generasi mendatang akan meninggalkannya , seperti yang telah dilakukan oleh generasi yang terdahulu. Tidakkah kamu ketahui bahwa siang dan malam kamu sekalian mengarak jasad yang siap menghadap Allah, lalu kamu membujurkannya di dalam rekahan bumi, tanpa tikar tanpa bantal, lalu kamu menimbunnya dalam kegelapan bumi ?. Jasad itu telah meninggalkan harta dan kekasih-kekasihnya. Dia terbujur dikolong bumi, siap menghadap hisab. Dia tak mampu berbuat apa-apa menghadapi keadaan sekitarnya dan tidak lagi membutuhkan semua yang ditinggalkannnya. Demi Allah, kusampaikanhal ini kepadamu sekalian, karena aku tidak tahu apa yang terbatik didalam hati seorang seperti yang kuketahui pada diriku sendiri “


Selanjutnya Umar bin Abdul Aziz menarik ujung bajunya, menyeka air mata, lalu turun dari mimbar. Sejak itu dia tidak keluar rumah lagi kecuali setelah jasadnya sudah membeku.Diriwayatkan dari Abdus-Salam, mantan budak Maslamah bin Abdul Malik, dia berkata: “ Umar bin Abdul Aziz pernah menangis, melihat ia menangis, istrinya dan semua anggota keluarganya pun ikut menangis, padahal mereka tidak tahu persis apa pasalnya mereka ikut-ikutan menangis”.Setelah suasana reda, Fathimah, istrinya bertanya: “Demi ayahku sebagai jaminan, wahai Amirul Mukminin, apa yang membuat engkau menangis? “ .Umar bin Abdul aziz menjawab, “ Wahai fathimah, aku ingat akan persimpangan jalan manusia takkala berada di hadapan Allah, bagaimana sebagian diantara mereka berada di surga dan sebagian lain berada di neraka.


Mudah-mudahan cerita tadi boleh dijadikan iktibar kepada kita.Apa yang baik itu datang daripada Allah Ta'ala dan yang buruk itu datang daripada diriku yang lemah ini.Wassalam.....


http://cintaagung.blogspot.com/2007_01_01_archive.html

0 komentar: