Minggu, 19 Februari 2012

The Caravan of Pride (Abaa Mawkeb-ul) 2011

Peristiwa Karabala bukanlah sebatas aset sejarah yang hanya berada adalam lingkup khazanah syiah semata,
namun, rangkaian sejarah tragedi karbala merupakan aset sejarah Islam secara umum yang merepresentasikan
eksistensi berbagai maddzhab dalam Islam. Tragedi Karbala merupakan momentum sejarah menyedihkan yang selalu menyisakan duka
bagi individu Muslim. tanpa batasan sekat madzhab tertentu.

Semangat karbala sepatutnya menjadi titik tolak potensial
guna menggalang persatuanummat Islam (ukhuwah Islamiyah)
serta merajut nilai-nilai toleransi dan perdamaian dalam beragama (ber-Islam),
baik pada tingkat kesdaran maupun praktek. Dalam dimensi berbeda, peristiwa Karbala sepatutnya menjadi titik akhir sejarah kelam
yang sarat dengan nilai-nilai anarkisme dalam Islam. serta menjadi titik tolak refleksi guna menutup ruang
anarkisme dalam khazanah keislaman serta membangunmonumen peradaban Islam yang dilandaskan pada nilai-nilai
perdamaian toleransi, himanisme serta dialogis.

Akhirnya sebuah harapan bersama yang kian terbesit dalam
samudera kesedihan Asyura yaitu sebuah upaya menggalang persatuan Islam diatas trnsedensi nilao-nilai Karbala.

The Caravan of Pride (Abaa Mawkeb-ul) adalah sebuah film yang menggambarkan rantai peristiwa sejarah kesyahidan Imam Husain (as) di padang Karbala pada 10 Muharram 61 AH, atau di kenal sebagai hari Asyura.

Imam Husain (as) beliau adalah Cucu kesayangan dari Nabi Muhammad saw atau anak dari Ali bin abi thalib dan Fatimah az Zahra.

Setelah pembantaian Imam Husain (as) dan para sahabatnya di dataran Karbala (Irak), para anggota lainnya dari Keluarga Nabi (saw) ditawan dan diarak dengan cara yang memalukan dan tidak manusiawi dari Kufah (Irak) ke Damaskus Shaam (Suriah), untuk dibawa ke Istana tiran Yazid bin Muawiyah di Damaskus, Suriah.

Disana Imam Zainal Abidin (as) dan Syeda Zainab dengan kefasihan mereka menunjukkan kepada rakyat Damaskus tentang keutamaan ahlul bayt dan silsilah keluarga mereka sampai ke Nabi saw, kakek buyutnya. Dan mereka serta mengobarkan semangat revolusi Imam Hussein (as); sebuah revolusi melawan ketidakadilan, sebuah revolusi melawan tirani, sebuah revolusi melawan korupsi, memilih untuk syahid secara terhormat daripada hidup dengan kehinaan, memenangkan kebenaran atas kepalsuan, memenangkan keberanian atas ketakutan, kebenaran bermoral, pengetahuan atas kebodohan, sebuah revolusi yang terus bergema ribuan tahun kemudian, yang terbukti menjadi sumber inspirasi bagi umat manusia sampai akhir zaman.

Saksikan Selengakpnya dalam FILM ini.

0 komentar: