Pada peristiwa isra miraj rasulullah mengadakan 2 perjalanan astral, yang pertama isra yatu perjalanan astral nafs dan yang kedua adalah miraj yaitu perjalanan astral Ruh menuju ke sidrotul muntaha. Pada perjalanan pertama dari masjidil haram ke masjidil aqsha itulah yang dinamakan dengan astral traveling (perjalanan astral) yang sering kita kenal. Rasulullah pada saat sesampainya masjidil Aqsha penglihatan yang digunakan Rasulullah adalah penglihatan jiwa (penglihatan aku) jadi melihat tapi sudah tidak menggunakan alat jasad yaitu mata. Pada saat perjalanan menuju sidratul muntaha bukan lagi astral traveling (karena menggunakan Ruh) tapi transendensi yang menggunakan kekuatan Ruh untuk bisa bertemu dengan Allah. Unsur Ruh inilah yang dapat mempertemukan dengan Allah. Nafs jelas tidak bisa mengikuti apalagi jasad untuk bertemu Allah
Nilai tertinggi manusia terletak pada Ruh yang bisa langsung bertemu dengan Allah, hal ini menunjukkan bahwa malaikat jibril lebih rendah dibanding dengan Ruh ini, sehingga tidak mampu mengantar sampai bertemu Allah.
Peristiwa isra miraj ini menyadarkan kita bahwa kita memiliki kekuatan ruhani untuk bertemu dengan Allah hal ini di tegaskan dalam satu hadis bahwa sholat itu mirajnya orang yang beriman. Hal ini menjadikan bahwa dalam sholat kita benar benar sadar akan ruh kita dan kita gunakan untuk bertemu dengan Allah, Seperti rasulullah dalam peristiwa isra miraj juga bertemu dengan Allah.
Kita tidak perlu dipusingkan dengan mirajnya rasulullab bagaimana, yang penting karena itu diluar nalar, diluar akal, di luar logika maka jangan gunakan pikiran tapi gunakanlah kesadaran kita bahwa kita bisa bertemu dengan Allah dengan keimanan kita.
Tulisan saya ini terilhami ketika saya di wawancarai wartawan tentang pandangan psikologi islam terkait rasulullah dalam peristiwa isra miraj.
manusia yang terdiri dari 3 unsur
- jasad
- nafs
- Ruh
memliki alam yang berbeda beda, kalau jasad dia akan terikat ruang dan waktu jadi tidak mungkin jasad dalam sekejap melakukan perjalanan hiangga ratusan km, yang mampu untuk terbebas ruang dan waktu adalah nafs, unsur nafs ini mampu mengadakan perjalanan secepat kilat dan mampu melihat mendengar dan mengetahui tanpa menggunakan instrumen jasad. Khusus untuk Ruh, unsur ini sangat spesial karena hanya Unsur inilah yang mampu berjumpa dengan Tuhan. Nafs apalagi jasad tidak mampu untuk bertemu dengan Allah, karena jasad dan nafs adalah ciptaan Allah, sedangkan bisa bertemu dengan Allah karena Ruh adalah milik Allah.
0 komentar:
Posting Komentar