Senin, 23 Januari 2012

Jauhilah Zina Mata Dekatilah Seks yang Suci

Ilustrasi: Red Eye Nebula

Mengenai zina, yang dilarang oleh Rasulullah bukanlah hanya perbuatan zina itu sendiri, namun juga perbuatan mendekatinya, seperti sabda Rasulullah SAW sebagai berikut:
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adl suatu perbuatan yg keji dan suatu jalan yg buruk.”
Upaya mendekati zina ini salah satunya yang cukup kuat adalah melalui pandangan mata.  Oleh karena itu ada beberapa panduan dalam agama Islam mengenai pandangan mata ini. Salah satunya dalam ayat Al Quran yang bermaksud :
"Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, hendaklah mereka menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan mereka karena yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan yang beriman, hendaklah mereka menundukkan pandangan mereka dan memelihara kemaluan mereka dan jangan memperlihatkan perhiasan mereka." (An Nur : 30-31)
Ditegaskan juga oleh Rasulullah SAW dalam hadis yang bermaksud
"Pandangan mata itu panah yang beracun dari panah-panah iblis. Oleh karena itu barang siapa yang meninggalkan pandangan karena takut dari siksa Allah serta iman, maka ia akan memperoleh kemanisan iman dalam hatinya."
Berkata Nabi Isa a.s.
"Takutlah kamu sekalian pada pandangan karena sesungguhnya ia dapat menumbuhkan syahwat di dalam hati dan dapat menimbulkan fitnah (godaan) karena pandangan itu."
Nabi Sulaiman a.s berkata kepada puteranya:
"Hai anakku! Berjalanlah di belakang harimau dan ular-ular besar yang berwama hitam dan janganlah kamu berjalan di belakang seorang perempuan."
Dengan demikian nampak bahwa perbuatan melihat hal-hal yang mengundang syahwat yang tidak halal  tidak dibenarkan dalam agama Islam.

Allah maha adil, perbuatan yang mendekati zina diberi sangsi yang tegas, sebaliknya perbuatan yang halal (seks yang suci) justru diberi pahala yang banyak, seperti pahala dalam melakukan hubungan suami istri. Demikian juga perbuatan yang mendekatkan kepada hubungan suami istri yang halal sudah pula dihitung sebagai suatu kebaikan. Bermesraan antara suami istri juga dapat menggugurkan dosa-dosa mereka, alias dihitung sebagai suatu pertaubatan:

Sesungguhnya ketika seorang suami memperhatikan istrinya dan istrinya memperhatikan suaminya,” kata Nabi Saw menjelaskan, “maka Allah memperhatikan mereka berdua dengan perhatian penuh Rahmat. Manakala suaminya merengkuh telapak tangannya (diremas-remas), maka berguguranlah dosa-dosa suami istri itu dari sela-sela jari jemarinya.” (Diriwayatkan Maisarah bin Ali dari Ar-Rafi dari Abu Sa’id Al-Khudzri r.a)


Referensi:

0 komentar: