Al-Imam Ibnul Jauzy berkata,
“Setiap manusia tidak boleh meninggalkan suatu keutamaan yang mungkin bisa dicapai, bahkan ia harus berusaha untuk mencapainya dengan sekuat tenaga, sebagaimana ungkapan seorang penyair.
“Jadilah lelaki dengan kaki berpijak di bumi…
Namun cita-cita tergantung di langit nan tinggi…”
Namun cita-cita tergantung di langit nan tinggi…”
Jika anda memiliki kesempatan untuk melebihi para ulama dan ahli zuhud dalam hal amal, ilmu dan pandangan, lakukanlah. Toh mereka juga adalah manusia dan anda pun manusia. Tak ada orang yang duduk-duduk saja kecuali ia adalah orang yang sangat lemah kemauannya dan rendah jiwanya.
Ketahuilah bahwa anda saat ini berada dalam medan perlombaan yang harus dimenangkan. Anda harus berjuang keras karena waktu-waktu demikian kencang berjalan. Janganlah menjadi pemalas abadi, sebab lewatnya kesempatan semuanya berasal dari sikap malas. Tak seorang pun yang sukses kecuali yang memiliki keinginan yang sangat kuat dan sungguh-sungguh.
Semangat tinggi akan menggelora dan membakar dada laksana mendidihnya air di dalam bejana, sebagaimana ungkapan seorang penyair,
“Memang aku tak punya harta kecuali gubukku..
Dari ketiadaan aku bangun hidupku…
Aku puas dengan apa yang Alloh beri…
Namun cita-citaku melangit dan terus meninggi…””
Dari ketiadaan aku bangun hidupku…
Aku puas dengan apa yang Alloh beri…
Namun cita-citaku melangit dan terus meninggi…””
Sumber: Terjemah “Shoidul Khotir” karya Ibnul Jauzy via facebook Pustaka Ukhuwah Malang via http://alqiyamah.wordpress.com/
0 komentar:
Posting Komentar