Setiap manusia yang hidup dia pasti akan mati dan pasti akan memasuki kubur. Dia merupakan tempat singgah sebelum memasuki kehidupan akhirat. Ada orang yang mendapat rahmat Allah, dan ada juga yang mendapatkan siksa dari Allah, ketika dia memasuki kubur, dan siksa kubur itu memang benar adanya. Allah SWT berfirman: وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى “Dan Barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, Maka Sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam Keadaan buta".” (QS. Thaahaa: 124) Menurut Abu Sa’id al-Khudri dan Abdullah bin Mas’ud, yang dimaksud dengan penghidupan yang sempit ialah siksa kubur. وَإِنَّ لِلَّذِينَ ظَلَمُوا عَذَابًا دُونَ ذَلِكَ وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لا يَعْلَمُونَ “Dan Sesungguhnya untuk orang-orang yang zalim ada azab selain daripada itu. tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.” (QS. Ath-Thuur: 47) Ada ulama yang berpendapat bahwa yang dimaksud ada azab selain dari pada itu dalam firman Allah tersebut di atas ialah azab kubur. Begitu pula firman Allah SWT berikut: ......وَحَاقَ بِآلِ فِرْعَوْنَ سُوءُ الْعَذَابِ (٤٥)النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا ...... “Dan Fir'aun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang Amat buruk. Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang[1324]. (QS. Mu’min: 45-46) Yang dimaksud dengan : dinampakkan kepada mereka neraka pagi dan petang sebelum hari berbangkit juga adalah azab kubur di alam barzakh. Allah SWT berfirman: كَلا سَوْفَ تَعْلَمُونَ (٣)ثُمَّ كَلا سَوْفَ تَعْلَمُونَ “Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui.” (QS. At-Takaatsur: 3-4) Mengenai firman Allah SWT tersebut di atas, Ibnu Abbas mengatakan bahwa yang dimaksud ialah kamu akan mengetahui azab yang ditimpakan kepadamu di kubur, dan azab yang akan menimpamu di akhirat. Jadi pengulangan itu menunjukkan dua keadaan. Diriwayatkan oleh Zar bin Habisy dari Ali bahwa ia berkata, “Semula kami meragukan azab kubur, hingga turunlah firman Allah SWT: أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ (١)حَتَّى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ (٢)كَلا سَوْفَ تَعْلَمُونَ (٣( “Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu).” (QS. At-Takaatsur: 1-3) Dan yang dimaksud dengan ayat kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), yakni kamu akan mengetahui siksa di kubur. Dalam hadits hasan yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, Abu Hurairah Radliyallahu’anhu berkata: “Kubur orang kafir itu disempitkan oleh malaikat sehingga membuat tulang-tulang remuk. Dan itu merupakan kehidupan yang sempit.” Dari Abu Hurairah Radliyallahu’anhu berkata bahwa Rasulullah Shallalaahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:, “Kalian tahu untuk siapa ayat “ ....فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى “maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunnya pada hari kiamat dalam keadaan buta” (Thaahaa: 124) ini diturunkan? Dan kalian tahu apa yang dimaksudkan dengan penghidupan yang sempit itu?” Para sahabat menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang tahu.” Beliau bersabda, “Itu adalah siksa orang kafir di dalam kubur. Demi Allah yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, sesunguhnya akan dikuasakan kepadanya sembilan puluh sembilan naga. Setiap ekor naga menjilat, melilit, dan menggigit tubuhnya hingga hari kiamat nanti, lalu ia akan digiring ketempatnya dalam keadaan buta.” (HR. Ibnu Majah) Dari Abu Sa’id al-Khudri Radliyallahu’anhu bahwa ia berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah Shallalaahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, ‘Akan dikuasakan kepada orang kafir dalam kuburnya sembilan puluh sembilan ekor naga yang akan menggigitnya sampai tiba hari kiamat. Seandainya seekor saja dari naga itu menjilat sebidang tanah, maka tanah itu akan mati (tidak menumbuhkan tanaman).’” (HR. Ahmad & Abu Bakar bin Abu Syaibah) Al-'Imran (3) No. Ayat : : 85 وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ الإِسْلاَمِ دِيناً فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ waman yabtaghi ghayral-islaamidiinan falan yuqbala minhu wahuwa fii l-aakhirati minal khaasiriin [3:85] Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. Dalam Tafsir Ibnu Katsir dikatakan: "Barang Siapa Mencari Agama Selain Agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima agama (agama itu) darinya", maksudnya barangsiapa menempuh jalan selain yang telah disyari'atkan Allah, maka Allah tidak akan menerimanya. "Dan di Akhirat termasuk orang-orang yang rugi" sebagaimana yang disabdakan Rasulullah dalam hadits shahih : "Barangsiapa mengerjakan suatu amalan yang tidak ada dasar perintahnya dari kami, maka amalan itu ditolak" (HR. Muslim) (Dikutip dari buku :“Rahasia Kematian Alam Akhirat dan Kiamat”, Karya Imam Al-Qurthubi, Terbitan AKBARMEDIA, 2011, Cet. 11, Judul Aslinya: (التذكرة فى أحوال الموتى وأمور الآخرة ) |
0 komentar:
Posting Komentar