“إِنْشَاءَ اللّه”
“insyaAllah“..
Seringkah Anda mengucapkannya? Apa yang Anda maksudkan setiap kali mengucapkannya? Terkadang, “insyaAllah” digunakan untuk menyatakan ketidakpastian kita terhadap suatu janji.. Terkadang pula, “insyaAllah” diucapkan untuk mengelak, padahal saat itu di benak terlintas kepastian untuk tidak hadir.
Penggunaannya
“InsyaAllah” seharusnya digunakan untuk menjanjikan sesuatu yang kita memang sungguh-sungguh berniat melakukannya. Jika niat kita masih belum pasti, katakan saja “belum bisa menjanjikannya“, agar terbebas dari tagihan Allah kelak pada Hari Akhir. Bagi kaum Muslim, “insyaAllah” lebih pas digunakan, untuk menggantikan ”pasti”; ini bisa menjadi pengingat bahwa hanya Allah sajalah yang Maha Berkehendak.Namun “insyaAllah” dapat pula kehilangan maknanya jika disalahgunakan; dan dijadikan sebagai alat untuk “menghindar” saja. Dalam mengucapkan dan menuliskan ”insyaAllah” juga harus hati-hati, karena dapat terjadi kesalahan yang bisa mengubah artinya secara fatal.
Susunan Kata
“insyaAllah” terdiri atas tiga kata:- إِنْ – شَاءَ – اللّه -
“in” = jika;
“syaa-a” = (dia) menghendaki; dan
“Allah“.
“insyaAllah” BUKAN terdiri dari kata:
- إِنْ – شَا – ءَاللّه -
“in“;
“syaa“; dan
“Allah“
Kata “Allah” (اللّه), jika didahului dengan kata yang lain, harokat pertamanya tidak dituliskan. Sehingga tampak seperti “LLAAH” atau “Llaah“. Oleh sebab itu, ada yang menuliskan “insyaAllah” dengan “insyaa-aLLAAH” atau “insyaa-aLlaah“. Karena “syaa-a” sendiri memang merupakan satu kata yang utuh, bukannya terpisah antara “syaa” dan “a“. Dan ”insyaAllah” juga sebenarnya BUKAN terdiri atas dua kata “insya” dan “Allah“.
Selain itu, dalam “insyaAllah” digunakan huruf hijaiyyah “syin” (ش) –berlafal “sy“–, BUKAN “sin” (س) –berlafal “s“–.
Salah Tulis/Ucap
Bagaimana jika sampai salah “dikit”?Kata “syaa-a” (شَاءَ) artinya “(dia) menghendaki”. Sedangkan kata “saa-a” (سَاءَ) artinya “(dia) buruk”!
Jika sampai terucap “insa Allah” atau “insaa-allaah” (إِنْسَاءَ اللّه), maka ia mengandung arti “jika Allah buruk“. Na’uudzubillaah
Penulisan “insyaAllah” dengan transliterasi (bahasa Arab yang ditulis dengan alfabet) memang sulit, dan tidak selalu bisa pas dengan arti yang sebenarnya. Maka hendaknya kita mengucapkan/menuliskannya dengan benar dan penuh pemahaman, agar menjadi dzikir, untuk selalu mengingat kuasa Allah.
Makin banyak kita belajar, makin terasa bahwa ilmu kita tak ada apa-apanya dibandingkan dengan ilmuNya.
0 komentar:
Posting Komentar